Tangerang Selatan (Tangsel) adalah sebuah kota baru yang sah diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto pada 29 Oktober 2007. Kota Tangsel memiliki tujuh Kecamatan, yakni Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.
Sentra industri dan ekonomi kreatif berupa pusat pembuatan dan penjualan oleh-oleh khas Tangerang Selatan terus diupayakan untuk memanjakan tamu yang berkunjung ke kota Tangsel.
Diawali dengan penetapan destinasi pariwisata, lalu dikembangkan sentra oleh-oleh, tidak harus tempat baru, bisa saja tempat yang sudah ada, namun ditata lebih baik, dan dipublikasikan agar lebih dikenal. Nantinya di sentra oleh-oleh khas Tangsel akan digelar berbagai kegiatan kesenian guna menarik para tamu datang berburu oleh-oleh.
Oleh-oleh khas Tangsel khas Tangsel memang belum banyak, karena sedang dipetakan, agar tidak tumpang tindih dengan kota Tangerang maupun provinsi Banten. Beberapa item oleh-oleh yang sudah bisa digolongkan dan diakui sebagai khas Tangsel adalah:
1. Dodol Cilenggang
Dodol ini memiliki cita rasa berbagai jenis agar menarik pembeli, seperti dodol asli maupun yang sudah diberi variasi rasa durian, rasa wijen, dan rasa lainnya. Dikemas dalam bentuk bulat lonjong dengan warna coklat gelap.
Kudapan khas Betawi ini terbuat dari beras ketan, dodol Cilenggang dibuat khusus sehingga mampu bertahan hingga tiga bulan. Harganya juga tidak terlalu menguras kantong hanya sekitar 30 ribu Rupiah per kilogram.
Dodol Cilenggang dapat dibeli di Rumah Dodol Mugi Jaya dengan alamat jalan Cilenggang I Pelayangan, RT 04 RW 02, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel.
Sagon disini sebenarnya tidak dibakar, melainkan dipanggang di atas oven. Rasanya gurih dan lezat dengan tekstur yang lembut. Sagon Bakar yang paling kondang di Tangsel adalah produksi Irma Husnul Hotimah di daerah Pamulang Estate.