Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kopitiam Oey: Resto Peranakan di Pekanbaru

1 Maret 2017   22:41 Diperbarui: 2 Maret 2017   08:00 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Oey Pekanbaru (Dok.Pri)

Pulang kerja sudah malam, malas jalan keluar. Terpaksa cari makan malam di sekitar hotel. Ketemu resto Kopitiam Oey, yang tampilannya jadoel tapi unik.

Memasuki rumah makan yang minimalis ini, hanya tampak 5 kelompok meja dengan 3-4 kursi kayu. Tiga diantaranya menggunakan meja bulat dari marmer, dua lainnya meja kayu berbentuk kotak juga dengan marmer dibagian tengahnya, mengingatkan meja makan rumah kaum Tionghoa tempo dulu. Pada dinding rumah makan terpasang gambar iklan tempo dulu. Di bagian luar tersedia tiga meja kayu kotak juga dengan marmer, disediakan bagi mereka yang merokok.

Kalau melihat menunya, rumah makan ini tujuan utamanya sebagai kedai kopi (coffee shop), beberapa menu kopi ditawarkan seperti kopi taloea Bukit Tinggi, kopi O, cappucino, kopi susu Indo China, kopi tubruk Djawa, kopi tarik, kopi Arabika Aceh-Gayo, Blue Batak, Mandailing, Badjawa dan Bali Kintamani. Didukung oleh beberapa pilihan camilan, seperti roti telor Belanda, singkong sambel roa, risol, kentang goreng, sosis, nugget, kroket, sandwich, banana flambe, loenpia oedang, prata kari ayam dan roti prata susu coklat.

Tapi bila Anda ingin menikmati porsi makanan yang lebih berat, juga tersedia mie kepiting Pontianak, aneka spaghetti, sego ireng, mie ayam bakso, soto tangkar, nasi capcay baba Oey, aneka nasi goreng, dan sop ikan Sabang.

Minuman lain yang tersedia diantaranya, aneka teh, milo dinosaurus, es tjingtjau jahe, es lime tea, wedang oewoeh Imogiri, jahe merah, koenyit, beras kencur, teh-tarik Semenanjoeng, dan teh-blontank.

Harga Bersahabat

Pada kesempatan makan malam disana, saya sempat mencoba mie kepiting Pontianak, semangkok mie dengan topping dua bakso ikan, tiga potong capit kepiting, suwiran daging kepiting dan potongan daging ayam. Porsinya minimalis seperti format rumah makannya, penataan makanan bagus dan rasanya ok juga. Untuk kopi, saya mencoba kopi tahlua Bukit Tinggi, penyajiannya bagus, dilengkapi dengan sepotong jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis dari telur.

Mie Kepiting Pontianak (Dok.Pri)
Mie Kepiting Pontianak (Dok.Pri)
Kopi Tahlua Bukit Tinggi (Dok.Pri)
Kopi Tahlua Bukit Tinggi (Dok.Pri)
Secara overall, rumah makan ini cukup unik, dengan dekorasi dari kain bermotif batik pecinan yang didominasi warna merah dan gambar naga. Harga cukup pantas, tidak terlalu mahal atau murah, untuk mie kepiting dan kopi tahlua hanya mengeluarkan 60 ribu Rupiah. Sesuai dengan mottonya "Koffie Mantep, Harganya Djoedjoer".

Saat saya berkunjung, rumah makan ini sedang menggelar everyday promo dari Senin-Minggu dengan syarat dan ketentuan tentunya, seperti gratis teh-tarik, beli 1 gratis 1 untuk minuman, gratis singkong sambal roa, gratis ice tea, gratis kudapan singkong, risol majo, kentang goreng atau roti bakar bagi tamu yang mengenakan busana batik, serta diskon 50% untuk minuman pada jam tertentu.

Ingin mencoba? Silakan, bila Anda sedang mengunjungi Pekanbaru. Rumah makan ini menyatu dengan hotel Red Planet, yang terletak di jalan Tengku Zainal Abidin No.23, Pekanbaru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun