Berawal dari passion di bidang kuliner, Audrey seorang ibu muda ternyata telah berhasil melahirkan dua rumah makan: Warung 1945 di Greenville Jakarta Barat dan Tulp di Gading Serpong Tangerang. Kuliner yang dibidiknya adalah kuliner Indonesia yang dipadukan dengan kuliner Belanda berdasar resep masakan neneknya di Semarang.
Maka ke dua rumah makan yang dibidaninya ini mengusung motto "Indo Dutch Cuisine", rumah makan yang tepat untuk mencari kuliner bercitarasa Belanda dan kuliner Indonesia. Jadi sangat sesuai untuk menjamu tamu dari Eropa, mau masakan Eropa ada, mau mencoba masakan Indonesia juga ada.
Tulp
Tulp berasal dari bahasa Belanda, yang di Indonesia-kan menjadi tulip, sejenis bunga yang favorit di Belanda. Rumah makan Tulp baru soft opening pada 7 Oktober 2016 yang lalu.
Sebuah billboard biru cerah dipasang di depan ruko guna menandakan keberadaan rumah makan dua lantai ini. Memasuki rumah makan ini, terasa nyaman, karena konsep minimalis yang terang dan bersih terpampang dihadapan kita.
Meja dan bangku kayu dengan hiasan bunga tulip buatan di tiap meja, diterangi lampu diatasnya. Ada 6 meja di lantai satu tiga dengan  4 kursi dan tiga dengan bangku untuk 6 orang. Jadi lantai satu mampu menampung 30 tamu. Dua AC dan dua kipas angin membuat ruangan cukup dingin pada malam hari saat saya berkunjung.
Menu lengkap
Seperti lazimnya kuliner Western selalu memiliki menu lengkap dari appetizer, main course dan dessert.
Appetizer khas Belanda, tersedia Huzarensla, Bruinebon Soep, Tomaten Soep, Biterballen, French Fries, dan segera menyusul Poppertjes. Sementara appetizer Indonesia tersedia tahu petis. Harga dipatok antara 21-29 ribu Rupiah.