Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kemaro: Pulau Kecil di Delta Sungai Musi

28 Agustus 2015   11:46 Diperbarui: 28 Agustus 2015   11:46 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau ini sangat kecil, sehingga Anda dapat menjelajahi dengan berjalan kaki sambil melihat pemandangan indah di sekitar pulau. Disebut "Kemaro" dari bahasa Palembang yang berarti kemarau, karena delta ini selalu kering dan tidak pernah berair. Dalam kondisi air pasangpun, tetap terlihat terapung.

Pulau ini sangat diminati oleh penganut Buddha dan KongHuCu karena terdapat pagoda dan kuil.

Untuk menuju pulau Kemaro terdekat melalui Pusri, tetapi dapat juga melalui ketek yang banyak mangkal di tepi sungai Musi di dekat Benteng Kuto Besak atau Pasar 16 Ilir.

Legenda pulau Kemaro terdapat kisah percintaan tragis ala Romeo dan Juliet, antara putri Sri Fatimah, putri Raja Sriwijaya  dengan pria asal Tiongkok bernama Tan Bu An, yang ternyata tidak disetujui oleh orang tua putri tersebut. Karena keduanya tak dapat terpisahkan, maka orang tua mensyaratkan seserahan atau hadiah sesuai adat Sumatera Selatan.

Saat seserahan diterima, orang tua pihak putri melihat isinya hanya sayuran, maka ditolaklah pinangan si pria, karena putus asa, bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai Musi. Karena sedih putri juga ikut terjun ke sungai Musi, tragisnya ketika seserahan itu diteliti ulang ternyata dibawah sayuran isinya sesuai permintaan dengan banyak perhiasan dan keramik. Jadi, moral dari legenda ini agar kita selalu teliti sebelum membuat keputusan penting.

Selain ada pagoda, di pulau ini juga ada pohon cinta, yang konon bila pasangan menuliskan namanya, hubungannya akan abadi. Menurut legenda, pohon cinta ini tumbuh sebagai lambang cinta Putri Sri Fatimah dan Tan Bu An yang selalu abadi.

Tips bagi Anda yang ingin ke pulau Kemaro, hindari saat hari raya keagamaan Budha atau Kong Hu Cu, misal Imlek, Cap Go Meh karena sangat ramai untuk ibadah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun