Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjajal Warung Terapung di Palembang

26 Agustus 2015   08:39 Diperbarui: 26 Agustus 2015   08:39 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis wisata kuliner di kota Palembang dimeriahkan dengan wisata sungai Musi. Sungai Musi membelah kota Palembang menjadi dua daerah yang disebut sebagai daerah Ulu dan Ilir sungai.

Bila di bagian Ilir banyak Anda jumpai warung-warung makan sederhana di atas perahu, maka di bagian Ulu paling tidak terdapat satu rumah makan yang cukup bergengsi.

Dua rumah makan yang bergengsi di Ilir adalah Riverside Restaurant yang benar-benar boleh dikatakan sebagai restoran terapung (floating restaurant). Rumah makan didirikan diatas sungai dengan dinding kaca, sehingga sambil bersantap dapat menikmati gemerlap lampu di Jembatan Ampera.

Lalu terdapat dua rumah makan yang dikelola oleh manajemen yang sama, yakni Kuto Besak Theatre Restaurant (di bagian Ilir) dan Kampung Kapitan (di bagian Ulu). Ke dua rumah makan ini terdapat di tepian yang berbeda atau terpisahkan oleh Sungai Musi. Pemilik ke dua rumah makan ini memberikan sensasi wisata sungai dengan memberikan tumpangan gratis bagi pelanggan yang berada di kawasan Kuto Besak ke seberang atau sebaliknya.

Kuto Besak Theater Restaurant menempati sebuah gedung kuno yang dibangun sekitar tahun 1959 yaitu gedung bekas kantor Polisi Pamong Praja yang memiliki panggung untuk pementasan dan menyajikan  makanan Western dan makanan Palembang. Biasanya ada live band tiap hari Kamis dan Sabtu. Sedangkan rumah makan Kampung Kapitan memiliki dua jenis ruangan, indoor dan outdoor. Keduanya dapat untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera di waktu malam, karena yang indoor juga menggunakan dinding kaca, sehingga tamu yang memilih ruang indoor tetap dapat menikmati jembatan Ampera dari dalam. Rumah makan Kampung Kapitan menyajikan makanan hidangan laut.

Warung Apung

Bila Riverside Restaurant adalah benar-benar rumah makan terapung, maka di tepi Sungai Musi, Anda juga dapat menemukan Warung Apung Mang Ujuk yang memanfaatkan sebuah perahu lalu ditata meja dan kursi yang kira-kira dapat menampung 30 orang.

Warung Apung ini menjajakan tekwan, model, lenggang goreng, pisang goreng, risoles dan dos. Dos adalah versi murah dari pempek, karena hanya terbuat dari sagu dan tanpa campuran ikan, harganyapun merakyat hanya seribu Rupiah. Warung Apung ini selalu ramai khususnya pada akhir pekan atau hari libur. Banyak anak muda menghabiskan waktu sambil ngemil makanan ringan di atas perahu.

Anda juga bisa mendapati beberapa warung makan terapung dengan akses melalui Pasar Ilir 16, warung terapung ini rata-rata menjajakan menu pindang Pegagan, salah satu kuliner andalan Palembang disamping pempek.

Anda lebih tertarik yang mana ? Silakan kunjungi dengan mengacu tulisan ini sebagai panduan. Selamat menikmati wisata sungai Musi, Venice-nya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun