Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kopi Pinogu: Perjalanan Dramatis, dari Biji Hingga Secangkir Kopi

13 Mei 2015   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:05 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara bisnis, kopi organik memiliki nilai jual lebih mahal, karena prosesnya alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Panen kopi berlangsung setahun dua kali. Petani kopi memisahkan biji kopi yang sudah memerah dari yang masih hijau, lalu direndam.  Biji kopi yang cacat akan mengambang, sedangkan yang baik akan tenggelam.

Biji kopi terpilih dimasukkan ke dalam mesin pengupas, dan keluarannya dihamparkan pada lantai yang telah disiapkan untuk menjemur. Setelah kering, direndam sekali lagi guna memisahkan biji kopi yang mengambang. Selanjutnya, olahan biji kopi dikeringkan hingga kadar air mencapai 11-12 persen.

Sebagian biji kopi Pinogu masih disangrai secara tradisional menggunakan wajan tanah dan tungku, guna mendapatkan rasa dan aroma yang khas. Setelah diseduh, aroma lembut kopi segera tercium. Rasanya ringan, tidak terlalu pahit ataupun asam, sehingga aman bagi para penderita penyakit lambung.

Saat ini sudah ada dua perusahaan yang menjual kopi Pinogu dalam kemasan, yakni Ameer Essoya Natura yang mengemas dengan merek Soewawa Cafe serta kemasan 100 dan 200 gram yang dipasarkan dengan label "Kopi Pinogu, Tiyombu Lo Kopi Organik". Kopi dalam kemasan ini mencampurkan kopi Robusta dan Liberica.

[caption id="attachment_383412" align="aligncenter" width="300" caption="Pinogu Soewawa Cafe"]

143150085459148266
143150085459148266
[/caption]

[caption id="attachment_383413" align="aligncenter" width="300" caption="Kemasan 200 gram Kopi Pinogu"]

14315009781719715391
14315009781719715391
[/caption]

Kopi Pinogu telah dikenal sejak Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda memerintah (1890-1948) dan menjadikan kopi Pinogu sebagai kopi favoritnya. Kopi Pinogu tergolong kopi Robusta dan Liberica berkualitas baik.

Proses Kopi

Bila Anda tidak mengetahu cara penanganan kopi, mulai dari biji kopi hingga menjadi secangkir kopi, sebenarnya harus menghargai perjuangan dramatis yang harus dilakukan para petani kopi, mulai saat memilih jenis biji kopi, iklim yang tepat, saat menanam, saat pertumbuhan, pengawasan di hutan, proses pemetikan, pengeringan, penyimpanan hingga pengiriman, semuanya harus dilakukan dengan cermat dan baik.

Proses terpenting adalah saat pengeringan biji kopi setelah pemetikan biji kopi di hutan. Harus dilakukan pemilahan biji kopi berdasarkan ukuran dan aras kematangannya.  Setelah tiba di warung kopi, prosesi yang harus dilakukan guna menghasilkan secangkir kopi masihlah panjang. Mulai dari pemanggangan (roasting), penggilingan (grinding), pengolahan kopi (brewing) hingga disajikan dan diseruput.

Bila semua proses ini dilakukan oleh ahlinya, barulah dapat terhidang secangkir kopi yang harum dan sedap. Jadi, Anda harus maklum bila harga secangkir kopi yang diolah secara prima dengan menggunakan biji kopi pilihan, harganya bisa mencapai 10 kali lipat harga kopi cepat saji (instant).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun