Orang Eropa pada umumnya selalu kecewa bila menyantap cokelat di Indonesia, mereka mengatakan, Indonesia adalah negera penghasil kakao terbesar ke tiga di dunia, namun sangat sulit menemukan cokelat dengan rasa prima di Indonesia. Tentunya ada yang salah disini. Ya benar, menurut ahli percokelatan asal Belgia cara pengolahan cokelat di Indonesia pada umumnya salah, mereka banyak menggunakan campuran bahan guna menyiasati harga agar tampak murah di pasaran.
Dari pengamatan penulis, ada dua warga negara Belgia yang sangat memahami pengolahan cokelat akhirnya memantapkan diri untuk menetap di Indonesia, yaitu Luc, chef cokelat rumahan dengan Sweet & Salty-nya di Jakarta dan Thierry dengan Cokelat Monggo di Kota Gede - Yogyakarta.
Karena Cokelat Monggo sudah banyak diulas oleh media, maka kini penulis akan menulis tentang Sweet & Salty. Sweet & Salty bermula dari kembalinya pasangan Luc dan Sabrina dari Belgia ke Indonesia. Demi cintanya kepada Sabrina, Luc menemani isterinya setelah menjual gerai cokelatnya di Belgia dan mulai dari nol membangun bisnis cokelat di Indonesia.
Saat ini Sweet & Salty belum memiliki gerai atau toko yang dimilikinya sendiri, namun dipasarkan dengan cara promosi secara on-line dan produknya dititipkan ke beberapa gerai toko kue di Jakarta. Salah satu mitra bisnis Sweet & Salty adalah De Himalayan Art & Gallery Bistro di Jalan Wijaya Kusuma No. 16, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sebuah galeri seni yang dipadukan dengan cafe, yang menampilkan arsitektur khas.
Di Belgia, menurut Luc, cokelat dimakan sebagai santapan pagi. Dan cokelat tidak harus diasosiasikan dengan rasa manis, karena cokelat dapat diolah agar dapat menampilkan aneka rasa lainnya seperti asin dan gurih.
Produk Sweet & Salty menggunakan bahan baku cokelat yang diimpor dari Belgia, padahal cokelat Belgia sendiri berasal dari biji kakao asal Indonesia. Luc selalu menggunakan cokelat berkualitas terbaik untuk semua produknya dan mengolahnya dengan teknologi pengolahan cokelat khas Belgia. Ciri khasnya, Luc sangat menghargai kesehatan, sehingga tidak pernah mau menggunakan bahan pengawet, bahan pewarna maupun pemanis buatan, bahan baku untuk produk Sweet & Salty harus asli dan berkualitas prima. Itulah sebabnya, produk Sweet & Salty tidak dapat tahan lama, meski disimpan dalam lemari es.
Produk-produk Sweet & Salty
Sweet & Salty menawarkan aneka produk cokelat, yang dikemas dalam aneka macam bentuk dan rasa. Mulai dari cake, caramel, chocolate mousse, dark mousse, choco cup, chocolate lolipop, chocolate almond dan chocolate praline.
Mousse adalah makanan prasaji yang memanfaatkan gelembung udara untuk menciptakan tekstur cerah dan berlubang. Sedangkan Belgian praline adalah sel cokelat keras dengan pelembut yang kadang berisi cairan didalamnya. Berbeda dengan praline pada umumnya yang lebih dekat pada permen cokelat, Belgian praline memiliki keunikan tersendiri.
Chocolate lolipop merupakan kreasi dari Luc setelah melihat banyak anak-anak yang menyukai permen lolipop, tidak ada salahnya bila membuat lolipop dengan rasa cokelat yang lezat dan unik. Dibungkus dengan indah membuat chocolate lolipop tampak lebih trendy dan bergengsi. Sementara choco cup adalah cokelat yang diletakkan pada kemasan roti berbentuk cawan, yang memudahkan chef untuk memberikan hiasan, sehingga mempercantik produk yang dihasilkannya.
Sweet & Salty pada awal November 2014 yang lalu telah menghadirkan 15 anggota Kompasianer Penggila Kuliner untuk menyimak sejarah Sweet & Salty, menyaksikan cara pembuatan cokelat yang benar dan berkualitas, serta tentunya mencicipi aneka macam produk Sweet & Salty yang luar biasa lezatnya.
Mau merasakan cokelat prima ? Tidak perlu jauh-jauh ke Belgia, karena di Jakarta sudah ada : Sweet & Salty.
.
