Malang --- Inovasi baru dalam metode pembelajaran di perguruan tinggi hadir melalui pengembangan Microlearning-Oriented Explainer Videos (MOEV), yang terbukti mampu meningkatkan efektivitas belajar mahasiswa. Inovasi ini dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) di bawah pimpinan Evania Yafie, S.Pd., M.Pd., Ph.D., yang juga merupakan dosen program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD).
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah menciptakan pengalaman belajar yang lebih terfokus dan mudah dipahami untuk mahasiswa, khususnya dalam mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran AUD," ujar Evania Yafie, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Ia menekankan bahwa penerapan MOEV dalam pembelajaran berbasis microlearning ini dapat membantu mahasiswa lebih cepat memahami materi kompleks secara efektif.
MOEV dikembangkan dengan konsep microlearning, sebuah metode pembelajaran yang memanfaatkan video singkat berisi informasi padat namun mudah dicerna. Pendekatan ini semakin populer di era digital, karena dinilai efektif dalam mempertahankan perhatian mahasiswa dan membantu mereka menyerap informasi dengan lebih efisien. Evania menjelaskan bahwa microlearning bukan hanya tentang membuat video singkat, tetapi juga menyusun materi secara strategis agar informasi yang diberikan jelas, padat, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. "Video-video MOEV dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diakses kapan saja oleh mahasiswa, memungkinkan mereka belajar sesuai dengan waktu dan kecepatan mereka sendiri," tambahnya.
Penelitian yang melibatkan mahasiswa PG PAUD UM ini telah menunjukkan dampak positif dalam pembelajaran mereka. Dengan adanya MOEV, mahasiswa merasa lebih terbantu dalam memahami materi, terutama bagi mereka yang sering mengalami kesulitan dalam menyerap konsep-konsep teoritis maupun teknis terkait pengembangan media pembelajaran. "Video pendek ini benar-benar memudahkan kami. Sebagai mahasiswa, kami lebih bisa mengulang-ulang materi yang sulit sampai benar-benar paham," ungkap salah satu mahasiswa yang menjadi peserta penelitian ini. Penggunaan MOEV juga disebut-sebut meningkatkan motivasi belajar mahasiswa karena metode pembelajarannya yang interaktif dan mudah diakses melalui perangkat digital.
Dalam implementasinya, MOEV digunakan sebagai media pembelajaran tambahan. Video-video ini dibuat untuk memberikan penjelasan singkat namun mendalam mengenai topik-topik spesifik dalam mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran AUD. Setiap video mencakup satu konsep atau materi inti yang disampaikan dalam durasi singkat, antara 10 hingga 15 menit. Video tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dapat mengakses video sebelum kelas untuk mempersiapkan diri, atau sebagai sumber belajar tambahan setelah kelas untuk memperdalam pemahaman. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar sesuai kecepatan masing-masing, yang juga mendorong kemandirian belajar mereka.
Inovasi ini merupakan langkah penting dalam transformasi pendidikan tinggi di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti MOEV, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif, responsif, dan fleksibel bagi mahasiswa. Evania Yafie menekankan bahwa MOEV menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran di era modern harus bisa beradaptasi dengan kebutuhan dan kebiasaan belajar generasi muda saat ini. "Kami berharap dengan adanya MOEV, mahasiswa dapat lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Ini bukan hanya soal mempersingkat durasi belajar, tapi juga membuat media pembelajaran AUD lebih bermakna dan sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Evania.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H