Mohon tunggu...
Sutikno Giri
Sutikno Giri Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Hobi saya olah raga,musik,menulis,dan bercanda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lima Golongan Orangtua di Sekolah Negeri

15 Agustus 2023   14:24 Diperbarui: 15 Agustus 2023   14:45 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LIMA GOLONGAN ORANG TUA/WALI SISWA DI SEKOLAH

 

Dulu waktu saya menjadi kepala sekolah, saya bersama-sama dengan komite,teman-teman guru,dan karyawan mengelompokan orang tua/wali siswa dalam 5 golongan sesuai kemampuan ekonomi mereka saat itu. Lima golongan tersebut adalah :

1. Orang tua yang kemampuannya di atas rata-rata orang tua atau wali siswa yang lain.Mereka menyumbang lebih dari estimasi rata-rata yang disepakati oleh orang tua/wali siswa,dan komite untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa/sekolah yang sangat mendesak.

2. Orang tua yang memiliiki kemampuan sama dengan rata-rata orang tua atau wali siswa yang lain.Mereka menyumbang estimasi rata-rata ideal kebutuhan sekolah yang dihitung dan disepakati bersama oleh orang tua/wali siswa.

3. Orang tua yang kemampuannya di bawah rata-rata kemampuan orang tua atau wali siswa yang lain. Mereka menyumbang di bawah estimasi rata-rata yang disepakati oleh orang tua atau wali siswa berdasarkan kebutuhan sekolah

4. Orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk menyumbang sehingga mereka minta digratiskan baik yang sifatnya sementara maupun selamanya. Yang sementara misalnya mereka berjanji sendiri bahwa jika suatu saat kemampuan ekonominya naik maka mereka sebenarnya tidak ingin dibebaskan, karena juga tidak mau dikatakan sebagai orang tua/wali yang tidak bertanggungjawab terutama oleh anak mereka sendiri.Kemudian mereka membayar.Akan tetapi jika sampai dengan lulus kemampuan ekonomi mereka sama atau tidak ada perubahan maka sekolah dan orang tua/wali siswa lain juga sudah memaklumi dan tetap tidak membayar.

5. Orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar,bahkan mereka layak untuk dibantu dan disenang-senangkan.Oleh karena itu mereka dibebaskan dari biaya apapun, tetapi sebaliknya mereka mendapatkan santunan dari sekolah yang berasal dari orang tua yang lain yang mampu dan rela,selanjutnya uang itu bisa mereka bagikan sendiri oleh penyantun langsung kepada orang tua/wali siswa sesuai keinginan mereka,atau disetor ke sekolah melalui rekening panitia khusus yang diberi nama KPSKM ( Kelompok Pemerhati Siswa Kurang Mampu).

Hal ini dimaksudkan tentu bukan sekedar untuk pemenuhan anggaran di sekolah akan tetapi bagian dari proses pendidikan terhadap seluruh warga sekolah termasuk orang tua,dan juga anak-anak.Karena jika anak-anak sudah terbiasa dengan lingkungan yang penuh jiwa berbagi,lingkungan yang berisi orang-orang yang saling mengerti,semangat meringankan beban sesama,maka mereka kelak juga akan tumbuh menjadi orang-orang yang pandai berbagi penuh perhatian,dan empati terhadap kebutuhan dan nasib sesama. ( GS )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun