Mohon tunggu...
Sutidjah Misria
Sutidjah Misria Mohon Tunggu... lainnya -

dewa judi indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TPS 1 Desa Jimbe Blitar

29 Agustus 2013   09:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilukada jatim

Tps 1 paling telat memulai di desa jimbe sampai mengambil logistik pemilu di balai desa harus ditelpon dari pihak balai desa. Di tps lain sudah mulai Jam 7 tapi disini baru kumpul. Gak apa2 lha wong panitia dan saksi tetangga semua alias kerja katanya. Penandatanganan model c juga dilakukan sejak awal karena disini biasanya mayoritas golput jadi tidak peduli siapa yang memimpin. Begitu katanya


Sembilan pantia termasuk dua linmas dan ditambah 3 saksi tanpa saksi dari calon independen, mungkin karena calon independen tidak kuat membayar saksi. Lha wong semua saksi termasuk saya mendapat honor cepek. Kerja dan kerja


Ketua tps 1 juga sempat bercerita kalau saksi jaman dulu itu pasti saling satru, bahasa indonesia yang agak mendekati satru itu mungkin adalah perang dingin walaupun saudara bisa paling bermusuhan tapi lihatlah sekarang melihat kotak suara saja cukup saya karena yang lain sedang sarapan hahaha. Cukup sekian laporan untuk saya di masa depan. Pengalaman jadi saksi. Semoga nanti ada kejadian misalnya meteor jatuh atau alien kesasar. Semoga

meteor tidak jadi jatuh dan tidak ada alien tapi ada beberapa kejadian yang............
1. Ada seorang ibu2 yang salah membawa undangan anaknya tapi karena terdaftar dimaklumi
2. Jam 12 istirahat makan siang dan jam 12.30 sudah mulai merapikan tps untuk siap2 penghitungan suara dan ternyata masih ada 2 warga yang masih datang nyoblos yang membuat formulir c1 ada coretan angka pada suara terpakai dan tidak terpakai, hahaha
3. Ternyata panitia mendapat honor lebih banyak yaitu 285 ribu dan ketua lebih dari 300 ribu tapi di pelosok sana honor saksi cuma 50 ribu dipotong oleh para kader yang hobi korupsi, karena di daerah pelosok jarang ada kader parpol, jadi korupsi itu bukan penyakit tapi budaya, hahaha
4. Hp saya hilang, 20 jam kemudian dikembalikan
5. Hasil perolehan suara di tps 1 sebagai berikut
no urut 1. 36
no urut 2. 2
no urut 3. 88
no urut 4. 91
tidak sah 5
total 222
tidak terpakai 110

karena saya saksi no urut 3 jadi kalau ada putaran kedua saya juga tidak ikut lagi, karena perolehan suara kalau tidak salah tidak sampai 15 persen, jauh

dan hp saya baru saja datang dari nyi roro kidul, sabtu pagi yang cerah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun