Mohon tunggu...
Sutha Asta Alfaraby
Sutha Asta Alfaraby Mohon Tunggu... -

"Banyak membaca akan membuat kita semakin bijak. Terus Menulis akan membuat kita semakin mengenal diri." \r\n Supardi Talib. 'twitter: @Sutha_07 .\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Mengulang Kesalahan yang Sama (Save Papua)

3 November 2011   09:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Akhir akhir ini konflik di Papua semakin bergejolak. Ini diperlihatkan dengan banyaknya aksi aksi yang dilakukakan oleh kelompok separatis. Mulai dari penembakan sampai penyerangan aparat secara terang terangan. Sekilas Nampak bahwa konflik terjadi karena adanya gerakan minoritas kelompok yang menginginkan kemerdekaan. Namun dibalik aksi tersebut, ada hal yang melatarbelakangi dan menyebabkan mereka berani melakukan aksi “makar”.

KEADILAN, mungkin inilah satu satunya alasan yang paling utama. Yah, sebagaimana kita ketahui semua bahwa Papua menyimpan kekayaan alam yang melimpah, tetapi ironisnya sumber daya alama tersebut hanya dijarah orang asing sejak dahulu melalui perusahaan tambang raksasa PT.Freeport yang sudah berpuluh tahun mengeruk isi bumi Papua.

Tidak mengherankan sebenarnya jika banyak masyarkat yang menolak keberadaan perusahaan tersebut, sebab mereka kurang menikmati hasil dari pengambilan sumber daya alam. Yang menikmati hanyalah para elite elite daerah, (menurut rekan saya yang merupakan penduduk asli di sana) bahkan baru baru ini, muncul isu mengenai adanya sejumlah uang dari Freeport yang mengalir ke aparat kepolisian dan TNI.

Hal ini tentu semakin menambah kekecewaan masyarakat. Bagaimana mungkin aparat bisa melindungi masyrakat kecil kalau mereka dibayar oleh pihak yang berduit??? Tentu netralitas mereka perlu dipertanyakan.

Harusnya pemerintah perlu berkaca pada masa lalu, ketika Timor timur memisahkan diri dari Indonesia. Jangan sampai hal itu terjadi di Papua, wahh betapa ruginya kita, betapa bodohnya negeri ini jika harus mengulang kesalahan yang sama.

Kita hanya berharap, ada titik temu antara pemerintah dan kaum separatis. Sebab jika dibiarkan berlarut larut, bisa saja ada pihak pihak luar yang mencoba memanfatkan situasi sehinggakeadaan semakin kacau.

Menurut pendapat pribadi, sebaiknya dilakukan penyelesaian secara damai melaluidialog yang lebih baik, sehingga tidak ada korban lagi yang berjatuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun