Mohon tunggu...
AP Sutarwan
AP Sutarwan Mohon Tunggu... -

Mantan wartawan sebuah harian terkemuka di Jawa Barat yang sedang rindu menulis. Kini senang jalan-jalan menikmati hidup..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"The Criminal" Itu Akan Berakhir di Pasir Jengkol

21 Maret 2012   11:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:39 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13323316951229671785

[caption id="attachment_177586" align="alignleft" width="300" caption="Lapas Banjar"][/caption]

Berbahagialah para kriminal di Priangan Timur atau yang ada di sejumlah tempat di Jawa Barat yang saat ini tinggal di sel  secara berdesakan. Beberapa bulan lagi, mereka tidak perlu berdesakan lagi di ruangan yang sempit dan pengap.

Kenapa? Ya, karena Lembaga Permasyarakatan (Lapas) terbesar  dan termegah di Priangan Timur atau mungkin di Jawa Barat, bertempat di sebuah gunung kecil bernama Pasir Jengkol di Kec. Pataruman, Kota Banjar,  akan segera diresmikan penggunaannya.

Itu terjadi, karena pembangunan Lapas yang berlangsung lebih dari lima tahun lamanya, nyaris selesai. “Sekarang tahap finishing saja. Walaupun ada yang masih belum dibangun, hanya bangunan di luar Lapas, yakni  beberapa rumah untuk karyawan. Jika tidak ada alangan, Juni sudah bisa digunakan,” kata Rohimat seorang pekerja projek di Lapas sambil menunjuk lokasi untuk perumahan yang berada di lereng bukit, depan Lapas.

Dengan begitu, maka para kriminal di beberapa Lapas seperti Ciamis dan Cirebon yang menurut informasi  saat ini ditempatkan di ruangan yang tak layak karena sudah melebihi kapasitas, nanti akan dipindahkan ke Lapas Pasir Jengkol. Mereka akan menempati puluhan ruang yang luas di kompleks Lapas yang dibangun dengan dana dari Kementerian Kehakiman dan HAM itu.

“Lapas ini mungkin Lapas terbesar di Jawa Barat, Mang. Lapas ini bisa menampung sebanyak 1.500 kriminal, pria dan wanita. Lapas ini juga saya kira akan terkenal karena lokasinya yang unik, di atas gunung, walau gunung kecil,” tutur Ruhimat.

Berdasarkan catatan, tempat sekira tiga hektar yang sekarang dibangun Lapas merupakan tanah hibah dari Pemkot Banjar. Kebetulan gunung tersebut merupakan asset Pemkot Banjar. Sebelumnya, gunung itu –karena termasuk lahan tidur—semuanya dimanfaatkan untuk menanam tanaman keras oleh beberapa kelompok petani.  Tanaman yang ditanami antara lain jarak, rambutan Sibatulawang, dan sejumlah tanaman lain seperti jagung dan kacang tanah.

Lapas, jika tidak  salah, mulai dibangun tahun 2007 (ketika penulis bertugas di Banjar sebagai jurnalis sejak ahun 2008, pembangunan sudah dimulai dan beberapa bangunan sudah berdiri). Karena mengandalkan dana dari APBN yang turunnya bertahap, pembangunannya baru selesai di awal tahun 2012 ini.

Anda mau pesan tempat? (tulisan ini pernah dimuat juga di blog pribadi http://mang-ape. co. cc)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun