Mohon tunggu...
Sutar Soemitro
Sutar Soemitro Mohon Tunggu... -

karyawan swasta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

FIFA Akan Hukum Indonesia Setelah Kongres Tahunan PSSI?

20 Januari 2012   10:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:39 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1327056951176082816

Surat terbaru FIFA menginstruksikan kepada PSSI untuk melaksanakan kongres tahunan sebagai forum untuk menyelesaikan konflik yang melanda persepakbolaan kita. PSSI menetapkan kongres tersebut akan dilakukan tanggal 18 Maret 2012.

Deputi Sekjen PSSI Saleh Mukadar bilang hanya klub-klub IPL yang akan diundang dalam kongres tersebut. Menurutnya, klub-klub ISL telah kehilangan hak suaranya. Walaupun masih tercatatat sebagai anggota PSSI, tapi karena mengikuti liga yang tidak diakui oleh PSSI, hak suara mereka hangus.

Tentang siapa yang berhak memiliki suara dalam kongres PSSI, mari kita lihat sejenak aturan tertinggi dalam organisasi PSSI dan FIFA, yaitu Statuta.

Statuta adalah ibarat UUD bagi FIFA dan PSSI, aturan tertinggi yang harus dipatuhi tanpa kecuali. Kalo dulu FIFA berhasil dikibuli Nurdin, entahlah FIFA yang bego atau Nurdin yang kelewat lihai.

Tentang siapa yang memiliki hak suara dalam kongres, ada baiknya kita lihat artikel 23 Statuta PSSI:

(1) The Congress is composed of 108 delegates that are allocated as follows:

a.18 Super League Clubs (one delegate per each club);

b.16 delegates as representative of the top 16 Clubs of Premier Division (one delegate per each club);

c.14 delegates as representative of the top 14 Clubs of First Division (one delegate per each club);

d.12 delegates as representative of the top 12 Clubs of Second Division (one delegate per each club);

e.10 delegates as representative of the top 10 Clubs of Third Division (one delegate per each club);

f.33 Provincial Representative of PSSI

g.1 representative of Women Football Clubs;

h.1 representative of Futsal Clubs;

i.1 representative of the Referees’ Association;

j.1 representative of the Players’ Association;

k.1 representative of the Coaches’ Association.

(2) The top clubs as provided for in paragraph (1) point (b) until point (e) shall be based on the final rank of the respective national competition of the respective year.

Silahkan dibaca dengan cermat. Pada paragraph (1) sudah sangat jelas siapa yang memiliki hak suara, yaitu 18 klub Super League (Liga Super), 16 klub Premier Division (Divisi Utama), 14 klub First Division (Divisi Satu), 12 klub Second Division (Divisi Dua), 10 klub Third Division (Divisi Tiga), 33 Pengprov, 1 klub sepakbola wanita, 1 klub futsal, dan 3 dari asosiasi.

Pada paragraph (2) membahas tentang siapa yg berhak mewakili, yaitu berdasarkan peringkat akhir pada musim kompetisi nasional tahun bersangkutan. Dalam hal ini, yang menjadi acuan adalah peringkat akhir musim kompetisi resmi terakhir yang telah selesai.

Karena kompetisi IPL musim ini belum selesai, maka peringkat klasemen yang ada belum bisa dijadikan acuan. Secara fair pun, sebuah proses yang masih berjalan tentu saja tidak bisa dijadikan acuan. Malah Divisi Satu, Dua, dan Tiga LPIS belum diputar. Pesertanya siapa juga belum pasti.

Dan kompetisi resmi yang telah selesai adalah ISL musim lalu yang menghasilkan Persipura sebagai juara. Itulah acuan peringkat yang harus dipergunakan. Ini berarti pemilik suara yang sah pada kongres tahunan PSSI tanggal 18 Maret 2012 nanti adalah sama dengan pemilik suara pada KLB di Solo lalu.

Jika mau memakai acuan peringkat IPL, kongres harus dilaksanakan menunggu IPL selesai.

Jadi, jika hanya klub IPL yang diundang oleh PSSI dalam kongres tahunan kelak, maka PSSI berarti telah dengan sengaja melanggar Statuta PSSI. Saya tak perlu ngomong lagi apa konsekuensinya jika PSSI melanggar statuta.

Statuta adalah UUD yang berlaku mutlak dan tidak bisa seenaknya diubah, apalagi diganti. Jika pengurus PSSI sekarang tidak cocok dengan statuta yang sekarang karena disusun oleh Nurdin Halid, boleh diamandemen kok.

Syarat-syarat tentang amandemen Statuta PSSI diatur dalam artikel 32:

(1) The Congress is responsible for amending the Statutes, [if applicable, the regulations governing the application of the Statutes and the standing orders of the Congress].

(2) Any proposals for an amendment to the Statutes must be submitted in writing with a brief explanation to the general secretariat by a Member or by the Executive Committee. A proposal submitted by a Member is valid, provided it has been supported in writing by at least two other Members.

(3) For a vote on an amendment to the Statutes to be valid, an absolute majority (50%+1) of the Members eligible to vote must be present.

(4) A proposal for an amendment to the Statutes shall be adopted only if three-quarters of the Members present and eligible to vote agree to it.

Amandemen hanya bisa dilakukan melalui mekanisme Kongres, dengan diusulkan secara tertulis minimal oleh 2 anggota sah (anggota PSSI atau Exco).

Lebih lengkap tentang Statuta PSSI, bisa didownload di sini:

http://revolusipssi.com/2011/10/21/download-statuta-pssi/

Jika PSSI benar hanya mengundang klub IPL, Pengprov, dan asosiasi dalam kongres tahunan, maka FIFA punya 2 alasan kuat untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia:

(1)Gagal menuntaskan dualisme liga dan merangkul kembali klub-klub yang membangkang kembali dalam dalam kendali PSSI

(2)Melanggar Statuta PSSI karena yang diundang dalam Kongres Tahunan tidak sesuai dengan artikel 23 Statuta PSSI.

Bagi Anda yang masih ngotot bersikeras untuk tidak mengundang klub-klub ISL dalam Kongres Tahunan PSSI, bacalah kutipan statuta ini dengan hati.

FIFA menginstruksikan PSSI untuk menjadikan kongres tahunan ini sebagai forum menyelesaikan semua kemelut yang ada. Seperti yang sudah pernah saya tulis, rekonsiliasi hanya akan bisa terjadi melalui kongres (seperti diinstruksikan oleh FIFA) dengan mengundang klub-klub ISL. Di kongres tahunan lah semua masalah bisa dibicarakan secara terbuka untuk mencari solusi bersama-sama.

Jika kongres tahunan hanya diikuti oleh klub-klub IPL, saya sangat yakin klub-klub ISL akan marah besar karena hak-hak mereka diberangus. Namanya orang marah, bisa saja mereka kalap dan menyerang balik, sehingga permasalahan sepakbola nasional bukannya selesai malah makin kisruh. Bukan tidak mungkin mereka akan makin nekad untuk tetap menjalankan liga sempalan dan malah bisa jadi akan membentuk PSSI tandingan juga.

Jika ini sampai terjadi, maka peluang kita nol besar untuk lolos dari sanksi FIFA.

Siapa yang salah jika kita kena sanksi FIFA? Tentu saja klub-klub ISL pembangkang itu! Karena aksi nekad merekalah terjadi dualisme liga. Merekalah yang bersalah.

Tapi jangan lupa, klub-klub ISL itu membangkang karena dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pengurus PSSI yang membuat kebijakan seenaknya sendiri. PSSI juga harus disalahkan!

Jadi, kubu ISL-KPSI dan kubu IPL-PSSI kedua-duanya yang harus bertanggungjawab jika kita sampai kena sanksi FIFA. Karena ego kedua kubu yang tidak mau mengalah telah mengorbankan kepentingan bangsa.

Kita hanya bisa berdoa semoga kedua kubu bersedia saling membuka hati. Karena dalam setiap pertempuran penuh kebencian dan dendam hanya akan menyisakan korban dan ratap tangis di kedua kubu. Yang menang menuai musuh, yang kalah menuai petaka. Tuhan saja mau memaafkan umat-Nya, masa sesama manusia tidak mau saling memaafkan?

Satu-satunya yang bisa mencegah sanksi FIFA adalah jika kita bersatu! Rekonsiliasi!

Mudah-mudahan ada pencerahan buat kita semua sehingga Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun