Mohon tunggu...
sutarno kjw
sutarno kjw Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa uns. saya kuliah di pgsd kebumen, salah satu dosen saya yang membuat aku memaksakan diri untuk belajar dan tiap hari berselancar di internet.dan memasuki kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gayus Tak Hanya Gayus

24 Januari 2011   02:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:15 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GAYUS siapa yang tak mendengar nama GAYUS terutama bagi warga INDONESIA khususnya, pastinya masyarakat sangat sering medengarkan nama tersebut. Bukan gayus namanya kalau tidak cari sensasi setiap persidangan. Lalu apakah hanya gayus saja yang melakukan korupsi??????????????????????????? Apakah tidak ada gayus-gayus lain yang belum diketahui.

Hahaha ini cerita unik di daerahku ternyata dari tingkat RT saja banyak GAYUSNYA yang gayus-gayusan. Bagaimana tidak.......... terutama di masyarakat desa banyak kegiatan yang sumber dananya dari swadaya masyarakat sekitar, pastinya ada pejabat RT yang mengelola setiap kegiatan yang sudah disepakati bersama............ nah lucunya ternyata ada temannya GAYUS yang menjadi pejabat RT. Banyak sekali program yang disepakati oleh warga setempat, seperti pepatah mengatakan bahwa JER BASUKI MOWO BEO. Setiap kegiatan pastilah membutuhka biaya. Tak aneh dan mungkin sekali GAYUS begitu mudah melakukan korupsi uang negara yang banyak kesempatan untuk menyelewengkan serta menggunakan UANG rakyat. Manusia memilki sifat yang relatif sama, begitu pula pejabat RT tadi, ternyata dalam mengelola keuangan banyak tipu muslihat serta panyalahgunaan kepercayaan. Ya karena sudah berhadapan dengan uang siapa yang tak lupa diri jika tidak diimbangi dengan keimanan dan moral yang baik. Kasus GAYUS sulit untuk dipecahkan bahkan berbelit-belit saking pintarnya gayus, mana ada mling mau ngaku ga ada kaliiiiiiiiiiii. Itu saja sudah ditangani oleh orang-orang yang sudah ahli dibidangya sampai saat inipun kasus gayus belum selesai apalagi GAYUS yang satu ini. Walau gayus yang ini tak sehebat gayus beneran tetapi cara menyanggah dan membela diri cuku baik dan terkadang orang yang menanyainya buntu.......... waduh kayaknya ilmu gayus ditiru dehhhhhhhhhhhhhhhh itulah budaya kita semua, ternyata kasus korupsi sudah menjalar di kepribadian bangsa kita. Lalu bagaimana meghadapi semua ini sipa yang dislahkan dan siapa yang berwenang menangani ksus ini. Walau sudah ada peraturan dan pihak yang berwajib, namun harus dimulai dari diri sendiri setiap individu. Kita benahi bersama-sama dan latih masyrakat disekitar ita untuk transparan dalam megelola suatu kegiatan, terkadang manusia merasa iri terhadap orang yang salah lucu bukannnnnnnnnnnnn, kalau dia korupsi kenapa aku tidakkkkkk orang-orang kita itu lucu. Barang salah dan jelek kok ya ditiru. Padahal sudah tau itu tidak baik dilakukan, iri trhadap hal yang jelek sungguh menngenaskan bukan??? Tidak meniru saja setiap manusia juga sudah punya sifat jelek, kok ya niru??????

Untuk itu mari kita semua benahi fenomena yang ada saat ini, mari kita belajar dari hal yan kecil dari hal yang sempit serta dari diri sendiri untuk mengadakan perubahan sikap dan melatih untuk jujur dan trnsparan dalam hal yang mennyangkut kepentingan bersama. Kita ajak orang-orang disekitar kita untuk membiasakan diri saling terbuka dan tetap menjaga kepercayaan.

Orang yang sudah memiliki kepercayaan terkadang menyalahgunakan kepercayaan tetapi saat belum memperoleeh kepercayaan betapa patuh dan hormatnya terhadap peraturan.

JANGAN SIA-SIAKAN KEPERCAYAAN YANG SUDAH DIBERIKAN TERHADAP KITA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun