Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 3 Bantul

Suka menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menjadi Penulis Gegara Perundungan

11 September 2023   10:11 Diperbarui: 11 September 2023   10:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi (sutanto)

            Guru dari Maos Cilacap, Latifah Nur Hidayah mulai suka menulis berawal dari eskul jurnalistik. Saat kuliah, oleh dosennya diminta ikut komunitas menulis. Menurutnya, kesempatan Kopdar/ jumpa penulis membuat semangat lebih giat menghasilkan karya.

            Guru SD Semaken Kalibawang Kulon Progo,Yuni Rochmawati, mulai menulis sejak SMP, pokoknya merasa senang bisa ikut belajar menulis solo maupun antologi.

            Sebagai pendatang baru di dunia literasi, Guru SD Jasem Semanu Gunungkidul,Tupanto mengaku ingin banyak belajar dari peserta lain agar bisa menghasilkan karya. Dia mengaku masih sebatas sebagai penikmat tulisan tetapi belum menulis. Sehingga kehadirannya untuk mewujudkan mimpiny bisa menghasilkan buku.

           

            Bagi guru Bahasa Jawa yang tinggal di perum Pesona Griya Banguntapan, Kingkin Nurdiana, menulis sudah mendarahdaging. Dengan masuk dalam komunitas bisa membakar semangat menulis. Dirinya menjadi salah satu sebagaian kecil orang, yang berkutat dalam bahasa Jawa.  Itu menjadi senjatanya eksis menulis.

            Guru SMAN Dlingo Bantul, Sofa Uffanis turut berbagi kisah, dimana dirinya emngawali menulis dengan menyediakan satu buku khusus tempat menuliskan segala sesuatunya. Dari situlah terkumpul ide yang kemudian ditorehkan menjadi sebuah karya.

            Mesti mengaku tidak terampil mengetik di Laptop, namun guru dari Krembangan 2, Panjatan Kulon Progo, Suwartini memiliki banyak karya, termasuk karya tulis untuk kenaikan pangkatnya.

            Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto turut hadir dalam workshop tersebut dalam rangka merawat semangat diri dalam menulis agar tidak padam. Dengan memanfaatkan komunitas menulis dirinya yakin bisa istikomah dalam menulis.

Baginya tak perlu memikirkan orang lain meu menikmati karyanya atau tidak, namun hal yang terpenting, dengan menulis bisa menjadi media menumpahkan gagasan dalam pikirannya dan membuat hatinya bahagia.

            "Alhamdulillah, sudah 21 buku solo yang saya buat dalam berbagai genre. Semuanya saya dasari untuk merawat hati agar bahagia. Syukur-syukur orang lain dapat ikut menikmati karyanya," pungkasnya.

            Di akhir acara disepakati setiap peserta diberi waktu sampai 30 September 2023 menuliskan karya tentang pengalaman dalam menjaga nyala literasi dalam dirinya, sebanyak 5-8 lembar dan endingnya diterbitkan menjadi buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun