Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Penggerak Literasi

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BPBD Sosialisasi Mitigasi Bencana di MTsN 3 Bantul

8 September 2024   21:36 Diperbarui: 8 September 2024   21:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai upaya untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangannya, MTsN 3 Bantul mengadakan sosialisasi mitigasi bencana dengan menghadirkan narasumber Rofi Eta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kabupaten Bantul) dengan sasaran siswa kelas 8 serta guru/pegawai TU, Jumat (6/9/2024).

Rofi menjelaskan bencana adalah peristiwa  atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Kabupaten Bantul terdiri 17 Kapanewon, 75 Kalurahan, 933 padukuhan dengan luas wilayah 506,85 Km2 berpenduduk 954.706 Jiwa terdiri laki-laki 475.871 jiwa dan perempuan 478.835 jiwa memiliki daerah aliran sungai ( DAS ) yaitu DAS Progo, DAS Opak, dan DAS Oya. Punya wilayah Perbukitan, berbatasan langsung dengan Samudera, Sesar Opak, Sesar Lainnya.

"Ada beberapa ancaman bencana di Bantul yakni gempa bumi, Tsunami, anah longsor, kebakaran, kekeringan, wabah penyakit, banjir, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, kegagalan teknologi serta likuefaksi," terang Rofi.

Setelah kita mengetahui tentang ancaman tersebut, maka yang kita lakukan adalah mengenali tempat-tempat yang aman dan kurang aman di lingkungan madrasah, mengenali sistem peringatan dini di madrasah, mengenali jalur evakuasi dan titik kumpul. Tata ruang di kelas harus dipastikan aman (meja jangan menempel di tembok yang ada kacanya, tidak menaruh benda yang mudah jatuh di atas almari).

Tak kalah penting adalah memiliki pengetahuan kebencanaan, mengikuti latihan penanganan bencana, aktif dalam upaya pengurangan risiko .

Rofi mengingatkan, ada beberapa hal yang mesti dilakukan madrasah jika ingin mengadakan simulasi diantaranya membuat peta resiko, penyusunan rencana aksi, penyusunan tim siaga, penyusunan SOP, pelatihan, pembuatan media publikasi dan edukasi.

dok.matsaga
dok.matsaga
Kepala MTsN 3 Bantul, Tutik Husniati, S,Ag.M.Si menyampaikan terimakasih kepada BPDB yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan memberikan materi.

Apa yang disampaikan narasumber akan menjadi bahan diskusi dan kajian tim yang akan dibentuk untuk menyiapkan pelaksanaan simulasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun