Nabi Ibrahim AS pernah mengucapkan janji bahwa jika dirinya mendapatkan karunia anak laki-laki akan dipersembahkan kepada Allah SWT. Seiring perjalanan waktu, setelah Bapak Para Nabi tersebut memiliki putra yaitu Nabi Ismail, dirinya lupa akan apa yang pernah diucapkan.
Pandak- Sebelum memiliki keturunan,Sehingga pada akhirnya Allah memberikan perintah untuk menyembelih Ismail melalui mimpinya, "Wahai Ibrahim penuhi nazarmu!" Mimpi pertama di dapatnya pada tanggal 8 Dzulhijah dan pada saat itu Ibrahim belum mengubrisnya karena di anggapnya godaan syetan. Kemudian mimpi yang sama kembali hadir keesokan harinya tanggal 9 Dzulhijah dan nabi Ibrahimpun mulai memikirkan mimpi tersebut. Untuk ketiga kalinya mimpi tersebutpun hadir kembali yaitu tanggal 10 Dzulhijah dan kali ini Ibrahim yakin bahwa mimpi tersebut merupakan peringatan dari Allah akan janji yang dulu pernah terucap.
Kisah tersebut disampaikan Rois Syuriah PCNU Kabupaten Bantul KH.Damanhuri kepada alumni Rombongan 3 Jamaah Haji HDWR tahun 2018 di kediaman H. Humam Zukhaeri Yuwono Triharjo Pandak Bantul, Minggu (30/6/2024).
Lebih lanjut Kyai Damanhuri menjelaskan, akhirnya Nabi Ibrahim memanggil Nabi Ismail untuk dimintai pendapatnya terkait dengan mimpinya.
Ismail tidak berkeberatan atas apa yang dikatakan ayahnya tentang perintah Allah untuk menyembelih dirinya.
Hingga akhirnya ketika tiba waktunya Nabi Ibrahim benar-benar akan menyembelih putra tercintanya, Allah menggantinya dengan kambing. Peristiwa itu kemudian menjadi pedoman umat islam menyembelih hewan kurban usai Salat Iedul Adha.
Sekretaris alumni Sutanto menambahkan, ditengah kesibukan para anggotanya dengan  berbagai macam kegiatan masyarakat dan hajat, pengajian rutin lapanan Ahad Pon tetap dilangsungkan secara bergiliran dari rumah ke rumah.
"Selain sebagai sarana silaturahiim dan tholabul ilmi, pertemuan juga untuk menjaga agar rukun ke-5 yang pernah dilakukan tetap terjaga kemabrurannya," tandas Sutanto.
Mewakili Shohibul baits, Nur Huri Mustofa , S.Ag.M.SI menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran para anggota yang selalu semangat berupaya hadir, meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam menyiapkan sarana prasarana.
"Meski anggota yang hadir stagnan, namun banyak manfaat yang bisa petik dari pertemuan ini. Kedepan mungkin bisa diagedakan sekali waktu melakukan kunjungan ke tempat yang ada miniatur kabah sembari ziarah, sebagai variasi kegiatan," pungkas pria yang bertugas sebagai Dosen IAIN Salatiga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H