Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Penulis dan Penggerak Literasi

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Memutus Silaturahiim

14 April 2024   06:38 Diperbarui: 14 April 2024   06:51 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika tak ingin terputus dari rahmat Allah SWT jangan sekali-kali berani memutus silaturahiim. Sebagaimana Firman Allah,"Akulah Arrahman dan Engkau rahim. Aku akan memutuskan rahmatKu terhadap orang yang memutuskan hubungan dan Aku akan menyambungkan rahmatKu kepada orang yang menghubungimu."

Mengutip dari Kitab Tanbihul Ghafilin, bahwa Rahim itu bergantung dengan arsy berdoa siang malam,"Ya Robbi sambunglah hubungan orang yang menghubungiku dan putuskan hubungan orang yang memutuskan hubungan dengan Aku."

Pentingnya silaturahiim tersebut tersebut disampaikan Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto saat memberi tausiah Halal bi halal Trah Wardi Utomo di rumah Sumartanti, Ceme RT.5 Srigading Sanden Bantul, Jumat (12/4/2024).

Alhasan Albashri berkata: Jika manusia telah menonjolkan ilmunya dan mengabaikan amal perbuatannya dan kasih sayang hanya dengan lidah sedang dalam hati mereka penuh dengan rasa benci, dan memutuskan hubungan famili, maka mereka akan terkutuk ,(dilaknat) oleh Allah, dipekakkan dan dibutakan mata hati mereka.

Sutanto juga menegaskan bahwa orang yang mau silaturahiim (menyambung hubungan famili) termasuk dalam golongan orang yang akan mendapat naungan Allah di hari Kiamat. Sebagaimana yang dikatakan Anas ra, tiga macam orang yang akan mendapat naungan Allah di hari Kiamat adalah: 1.Orang yang menyambung hubungan famili diberkati umurnya dan dilapangkan kuburnya dan rizkinya. 2.Wanita yang ditinggal mati suaminya dan ditinggali anak-anak yatim lalu dipeliharanya sehingga kaya mereka atau mati. 3.Orang yang membuat makanan lalu mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

dok.pribadi
dok.pribadi

Acara yang dipandu Eko Setiono diawali dengan tahlil dan ikrar syawalan dipimpin Mujiharjo. Tahlil menjadi hal yang sangat penting sebagai sarana berbakti kepada orangtua yang telah berpulang menghadap  Allah SWT. Lewat lantunan kalimah thoyibah akan menjadi wasilah terampuninya salah dan dosa orang yang telah meninggal dunia.

"Agenda halal bi halal ini rutin kami adakan setiap tahun. Selain sebagai sarana bertemu untuk lebih mempererat kekeluargaan seluruh anak dan keturunan bapak ibu Wardi Utomo sekaligus mengirim doa kepada ayah ibu kami yang sudah berpulan menghadap Ilahi," pungkas Mujiharjo.

dok.pribadi
dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun