Bulan suci Ramadan telah tiba. Kehadirannya telah lama dinantikan oleh umat Islam se dunia. Meski saat ini Ramadan bersamaan dengan datangnya pandemi Covid-19, semoga tidak menyurutkan semangat kita untuk dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan penuh kekhusyukan.
Selain dengan menjalankan ibadah Puasa dari terbitnya matahari sampai terbenamnya sang surya, mesti juga diiringi dengan memperbanyak amalan seperti Salat Tarawih, Tadarus Alquran, memperbanyak dzikir dan juga bersedekah.
Allah Swt berfirman,"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah Swt, dan janganlah menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS.Al-Baqarah:195)
Kita mesti yakin bahwa janji Allah pasti nyata dan akan terbukti, sedekah yang kita keluarkan itulah yang akan menjaga harta kita, menjauhkan dari bala dan menyelamatkan kita. Allah juga memerintahkan kepada kita untuk senantiasa berbuat baik, berbuat baik kepada orang lain niscaya kitapun akan menerima kebaikan pula. Manusia yang memudahkan urusan oranglain, insyaallah Allah akan memudahkan urusan orang tersebut.
Manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, sesuai takdirnya manusia diciptakan Allah sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat berdiri sendiri, namun senantiasa membutuhkan orang lain. Di bulan yang penuh berkah ini orang yang diberi kelebihan harta hendaklah menyisihkan sebagian yang dimiliki untuk orang lain. Bergelimangnya harta hendaklah tidak membuatnya jumawa, tidak membuat lupa diri. Sebab sesungguhnya kita tidak dapat hidup sendiri, kita selalu membutuhkan orang lain. Untuk keperluan makan, pakaian, tempat tinggal, semua tidak bisa kita penuhi sendiri mesti membutuhkan oranglain.Â
Abu Umamah r.a meriwayatkan, Rasulullah bersabda,"Wahai manusia, harta yang berlebih yang ada pada dirimu (keperluanmu) sedekahkanlah, yang demikian itu lebih baik bagimu. Jika kamu menyimpannya, yang demikian itu buruk bagimu. Jika kamu menggunakannya sesuai keperluanmu, yang demikian itu tidak tercela. Dalam membelanjakan harta mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu, dan tangan di atas (pemberi) itu lebih baik daripada tangan di bawah (yang diberi).
Harta yang kita miliki hakekatnya hanyalah titipan Allah, amatlah mudah bagi Allah untuk melenyapkan harta itu dari kita, namun mudah pula bagi Allah untuk menambah harta menjadi berlipat ganda. Bersedekah diibaratkan seperti memberi pinjaman. Jika pinjaman pasti akan dikembalikan, demikian halnya bersedekah di jalan Allah, maka nantinya akan mendapat pahala dan balasan dari Allah Swt.
Firman Allah, "Barangsiapa mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan berlipat ganda." (QS.Al-Baqarah:245)
Lebih tegas Allah berfirman,"Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji, dan Allah melipatgandakan (ganjarannya)i siapa yang dikendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS.Al-Baqarah:261)
Saat ini adalah saat yang tepat segenap umat Islam untuk membuka mata dan membuka hatinya memiliki kepedulian kepada sesama. Banyak saudara-saudara kita yang menurun pendapatannya, bahkan pula yang kehilangan pekerjaan akibat wabah yang terjadi. Kita bisa bersedekah dari kerabat dekat dan tetangga dekat kita sesuai kemampuan kita.
Namun kunci dari amalan sedekah kita haruslah dengan hati yang ikhlas, jauh dari sifat riya` dan bukan untuk membanggakan diri di hadapan orang lain.