Dengan mengangkat potensi di Kapanewon Imogiri, tiga Siswi MTsN 3 Bantul, Risma Nisa Putri Prasetyo, Naila Lufti Chesnatia dan Yasmin Jahrotus Shita ditetapkan sebagai Juara Guide Reporter se Kabupaten Bantul dalam even Gema Simpati #2 SMAN 1 Imogiri.
Di bawah bimbingan Drs. Sutanto dan Aswantri, S.Pd, ketiganya mendapat 3 juara sekaligus, Risma (Juara 1), Naila (Juara 2), Yasmin (Juara 3). Penghargaan untuk ketiganya diterima di puncak peringatan HUT SMAN 1 Imogiri ke-32, Jumat (1/4/2022).
Sutanto menjelaskan ada 6 lokasi yang diperkenalkan lewat ajang ini. Risma mengenalkan tentang potensi Batik Giriloyo dan Makam Raja-raja di Pajimatan, Naila mengenalkan Kerajinan Keris Banyusumurup dan Srikeminut, sedangkan Yasmin mengenalkan Dam Bendung Tegal dan Museum Tani Kebonagung.
Pemilihan tempat tentu saja dengan beberapa pertimbangan, untuk Batik Giriloyo dipilih karena merupakan cirikhas yang dimiliki Imogiri yang tidak ada di daerah lain. Batik tulis termasuk langka karena tidak semua daerah ada.
"Berbicara tentang batik tulis Giriloyo tak bisa lepas dari pengaruh Kraton Yogyakarta sebagai sumber batik tulis. Karena banyak abdi dalem yang berasal dari Imogiri, merekalah yang memperoleh ilmu membatik dari dalam tembok Kraton, menyebarkan dan menjaga kelestariannya hingga sekarang," terang Sutanto.
Aswantri menambahkan, Makam Raja-raja Pajimatan juga dipilih karena tempat ini hanya satu-satunya sebagai tempat pemakaman Raja Trah Mataram Islam. Makam ini juga tak bisa dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta dan sangat penting keberadaannya. Terdapat makam Sultan Agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan tokoh penting lainnya.
Tempat lain yang tak kalah menariknya adalah Srikeminut (Sriharjo, Kedungmiri dan Wunut) yang berlokasi di Kalurahan Sriharjo. Di lokasi ini terdapat area terasering atau Bukit Sriharjo, Ngepohsari atau Area Sepeda Air, dan Padusan Banyu Bening. Sedangkan di Banyusumurup bisa melihat dari dekat pusatnya kerajinan keris pusaka maupun hanya keris asesoris semata. Sedangkan di Dam Bendul Tegal dapat menikmati pemandangan air yang bening yang mengalir melalui dinding. Untuk belajar tentang budaya tani, tentang nilai-nilai luhur yang dapat dipelajari, tentang nilai kejuangan para petani yang menjunjung kejujuran, kesederhanaan dan bersahaja hanya di bangunan berkururan 8x8 meter yang disebut sebagai Museum Tani.
Baik Risma, Naila, Yasmin merasa sangat gembira bisa memberikan sumbangan prestasi kepada madrasah tercinta. Meski terkendala tak leluasa mengakses TV, HP maupun internet karena berada di Pondok Pesantren, namun ketiganya membuktikan bisa bersaing dan berprestasi sebagaimana remaja sebayanya yang ada di luar pondok.
Kepala MTsN 3 Bantul Sugeng Muhari, S.Pd.Si menyambut gembira atas prestasi yang ditorehkan 3 siswinya tersebut. Dirinya berharap siswa siswi lain termotivasi dan terpacu ikut kegiatan serupa.