Sementara Giyoto lebih fokus pada sistematika buku, meliputi pengantar/sekapur sirih dari penulis, sambutan dari tokoh, daftar isi, isi naskah, profil, dan sinopsis.
"Yang penting para peserta menyiapkan naskah yang akan dibuat menjadi solo. Masalah sistematika nanti sambil jalan akan mudah dilakukan," tandas Giyoto.
      Â
Salahsatu peserta dari Magelang, Sumaryono merasa senang bisa ikut worksop setelah sebelumnya ikut pelatihan pemanfaatan canva untuk membuat media pembelajaran. Dirinya merasa beruntung mendapat kesempatan mengikuti workshop karena terupdate ilmunya terutama bidang literasi.Sedangkan peserta dari Solo, Vivin memiliki alasan tersendiri mengikuti workshop yaitu penasaran ingin mengetahui tentang Komed, ingin belajar menulis puisi dan pantun.
 "Aku biasa menulis karya ilmiah, jadi agak kaku dan kagok gitu kalau menulis karya sastra, maka aku ikut workshop ini agar lebih terbiasa. Dan yang paling penting ingin punya buku solo puisi karya sendiri," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H