Dalam rangka membekali guru-guru yang ada di wilayah kerja Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) DIY dengan ilmu yang bermanfaat serta mendorong/memotivasi para guru untuk berkarya/ membuat karya tulis berupa buku sebagai bekal untuk pengajuan PAK, dilaksanakan Workshop Menulis Buku  dengan menghadirkan narasumber Guru MTsN 3 Bantul, Drs. Sutanto dan Pembina Komed Giyoto, M.Pd.
Workshop dilaksanakan di University Hotel (Hotel UIN) Yogyakarta, Sabtu (26/2/2022) diikuti 26 peserta dari DIY dan Jawa Tengah.
      Â
Menurut Pendidik di SDN Sinduadi 2 Mlati Sleman, dipilihnya Sutanto sebagai narasumber karena yang bersangkutan adalah insan yang sudah berpengalaman dan terbukti mumpuni dalam hal penulisan. Sedangkan Giyoto dipilih karena memberdayakan anggota dan pengurus Komed.
"Komed sepakat memilih Sutanto sebagai narasumber karena pengalaman dalam menulis buku dan telah dinobatkan sebagai penulis dan penggerak literasi oleh Kemenag RI. Sedangkan Giyoto merupakan Pembina Komed," terang Anik.
Dalam workshop tersebut Sutanto memberikan Tips & Trik Menulis Buku, sedangkan Goyoto mengupas Sistematika Buku ber-ISBN dan Penerbitan dipandu Kepala SD Cimpon Purwanti Setyawati, S.Pd.
     Â
"Saya suka menulis karena terinpirasi kakak saya. Dia dipanggil Allah SWT pada usia 19 tahun. Dalam usia yang masih sangat muda, kakak sudah membuat hampir 200 puisi dan sebuah novel. Karena waktu itu belum ada Komputer, jadi masih menggunakan tik manual. Saya belajar dan terus belajar, akhirnya bisa menerbitkan buku termasuk puisi dan novel kakak," jelasnya.
Selanjutnya dikupas tentang manfaat menulis meliputi: sebagai media pengembangan, menambah relasi, akan mendapat apresiasi dan sebagai sarana dokumentasi. Sedangkan sumber tulisan bisa dari lingkungan, fantasi, fakta dan fenomena.
Beberapa jenis karya yang bisa dibuat buku bisa puisi, cerita, pantun, true story. Dalam membuat puisi harus memikirkan sasaran pembaca, artinya penulis mesti jeli apakah akan memilih puisi anak, puisi tema alam, religi, pendidikan, motivasi, dll.
Sedangkan dalam membuat pantun mesti memperhatikan kaidah tentang jumlah suku kata per baris, akhiran minimal dua huruf yang sama di setiap akhir baris. Kemudian pilih tema dan kata yang tepat. Cerita yang dibuat bisa berupa cerita anak, fabel, cerpen maupun novel. Hal yang mesti dilakukan adalah membuat alur cerita, tokoh yang terlibat dan konflik. Untuk membuat truestory, penulis mesti menyiapkan catatan peristiwa secara runtut, mencari sumberdata dan lengkapi dengan foto.