Mohon tunggu...
Sutan Rizky Ardiansyah
Sutan Rizky Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Third Year Geography Student at Universitas Indonesia

Mahasiswa S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencemaran Air di Situ Jatijajar: Penyebab, Dampak, dan Upaya Pemulihan

30 Desember 2024   15:45 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:47 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situ Jatijajar (Sumber: Google,2024)

Masalah pencemaran air, khususnya di Situ Jatijajar, merupakan isu lingkungan yang serius di perkotaan seperti Depok. Letak geografis Situ Jatijajar yang berada dalam Daerah Aliran Sungai Jatijajar membuat kondisi airnya sangat rentan terhadap perubahan akibat aktivitas manusia, terutama seiring dengan semakin luasnya wilayah perkotaan.

Situ jatijajar merupakan situ alami yang berasal dari mata air serta masukan dari Kali Baru. Situ Jatijajar terletak pada wilayah administrasi Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Situ Jatijajar memiliki kedalaman maksimum 3 meter. Bagian timur Situ Jatijajar terdapat permukiman padat penduduk dimana saluran drainase penduduk mengalir ke arah outlet Situ Jatijajar, Sebelah selatan terdapat hutan kota, Sebelah barat terdapat kantor arsip kehutanan dan restoran. Di bagian selatan   Situ   Jatijajar   terdapat   terminal   Jatijajar.   Pembangunan   terminal   Jatijajar menyebabkan  partikel  tanah  terbawa  air  dan  masuk  ke  Situ  Jatijajar.  Pada  tahun  2018, dilakukan  pengerukan  sedimen. Outlet Situ  Jatijajar  menuju  ke  Kali  Cipinang  (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, 2018).

Kegiatan yang berada pada sekitar Situ Jatijajar adalah permukiman, rumah makan, dan toko.  Kegiatan  tersebut  dapat  memepengaruhi  kualitas  air  Situ  Jatijajar,  karena  limbah padat dan limbah air dapat masuk melalui drainase pada situ tersebut. Sumber air pada Situ  jatijajar  berasal  dari  Sungai  Kalibaru,  sekitar  Terminal,  dan  air  hujan,  sedangkan outlet  mengalir  ke Kali  Cipinang  Timur. Kondisi  perairan  pada  Situ  Jajijajar  cukup  jernih. Situ  Jatijajar  dikelola  oleh

Kelompok  Kerja  (Pokja) Situ  Jatijajar yang  bertujuan  untuk menjaga kelestarian situ. Kegiatan yang ada di sekitar Situ Jatijajar yang mempengaruhi terjadinya penurunan kualitas air karenanya mini market, rumah makan dan Permukiman.

Sumber penyebab utama di Situ Jatijajar berasal dari permukiman. Jenis pencemar   berupa   bahan organik biodegradable. Limbah organik biodegradable merupakan bahan pencemar yang relatif mudah didegradasi oleh mikroorganisme. Dalam proses penguraiannya, mikroorganisme akan membutuhkan oksigen sehingga jika bahan organik yang masuk banyak, maka oksigen akan cenderung berkurang/menurun. Air yang tercemar dapat menjadi media bagi  perkembangbiakan  dan  persebaran mikroorganisme   termasuk   mikroba   pathogen.   Fecal   coliform   dan   total   coliform mengindikasikan adanya pencemar dari feses baik feses manusia maupun hewan. Septic tank  yang  tidak  dikelola  dengan  baik misalnya  tidak  kedap,  terjadi overflow karena penuh,  atau  faktor  lainnya  akan  menyebabkan  terbawa  oleh  aliran  air  terutama  pada musim hujan. Selain itu feses hewan seperti yang berasal dari rumah potong hewan juga berkontribusi pada peningkatan nilai fecal foliform dan total coliform dalam perairan.

Kegiatan yang ada di sekitar Situ Jatijajar berpengaruh dan memberikan dampak  terhadap  kualitas  perairan.  Hal  ini  disebabkan  adanya  masukan  bahan-bahan pencemar ke dalam situ. Tinggi rendahnya nilai Indeks Pencemar dipengaruhi oleh jumlah dan jenis limbah yang masuk. 

Upaya pemulihan Situ Jatijajar di Kota Depok menjadi langkah penting dalam menghadapi tantangan urbanisasi yang cepat di wilayah Jabodetabek. Situ ini memiliki luas sekitar 6,5 hektar dengan kapasitas penampungan air hingga 19.500 m³, menjadikannya komponen vital dalam ekosistem perkotaan. Namun, perkembangan infrastruktur seperti terminal bus baru dan perumahan di sekitar kawasan telah memunculkan tekanan lingkungan, termasuk sedimentasi, pencemaran air, dan penyempitan lahan hijau. Langkah pemulihan difokuskan pada pelestarian kawasan hijau dan penguatan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan berbasis komunitas melalui program Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang memperkenalkan potensi Situ Jatijajar sebagai destinasi wisata edukasi dan budaya (Pratiwi, W. D., Widyaningsih, A., & Rani, M. S. , 2022).

Selain itu, Situ Jatijajar memiliki nilai lebih dalam mendukung ekonomi lokal melalui inisiatif berbasis budaya dan pendidikan. Taman Kaldera, Rumah Cinta Wayang, dan Arung Indonesia adalah beberapa kelompok komunitas yang memanfaatkan kawasan ini untuk kegiatan seperti pelatihan hidroponik, olahraga air, hingga festival budaya tahunan seperti Sedekah Bumi. Acara ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal. Infrastruktur yang telah diperbaiki, seperti jalur pejalan kaki dan jogging track, memberikan akses lebih baik kepada pengunjung, sehingga kawasan ini tetap relevan secara ekologis, sosial, dan ekonomi (Pratiwi, W. D., Widyaningsih, A., & Rani, M. S. , 2022).

Revitalisasi Situ Jatijajar juga mencerminkan integrasi antara perlindungan lingkungan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan area tepi situ yang sebagian besar milik pemerintah atau swasta yang bertanggung jawab, kawasan ini mampu menahan tekanan urbanisasi yang tinggi. Pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan akademisi diharapkan dapat memperkuat fungsi Situ Jatijajar sebagai ekosistem yang multifungsi, mendukung keseimbangan ekologis, dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial kepada masyarakat sekitar (Pratiwi, W. D., Widyaningsih, A., & Rani, M. S. , 2022).

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun