Ini wikileaks versi google.com bukan iki leak (Bali) Hebohnya dunia karena situs Wikileaks yang membocorkan rahasia diplomatik Amerika hendaknya tidak perlu membuat takut pemerintah Indonesia. Apalagi diketahui,bahwa situs Wikileaks yang telah mampu membocorkan dokumen-dokumen kawat diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memiliki lebih dari 3 ribu kawat diplomatik yang dikirimkan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Konjen di Surabaya. Hendaknya Kementerian Komunikasi dan Informatika  melakukan kajian terhadap konten-konten informasi yang tersebar di Wikileaks. Siapa tahu, meski diklasifikasi konten informasi ada yang dikategorikan melanggar perundangan yang ada di Indonesia, seperti Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Keterbukaan Informasi Publik namun bukan rahasia negara sehingga layak diketahui publik secara luas. *) Keterangan http://id.wikipedia.org/wiki/WikiLeaks WikiLeaks atau Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia.[2] Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. Saat ini alamat situs telah dialihkan ke http://www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan. Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan.[1] Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks.[3] Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki. WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008.[4] Pada bulan Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances,[5] sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya.[6] Pada bulan Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam "situs yang benar-benar bisa mengubah berita".[7] Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan.[8] Selanjutnya, pada Oktober 2010, hampir 400.000 dokumen Perang Irak dibocorkan oleh situs ini. Pada November 2010, WikiLeaks mulai merilis kabel diplomatik Amerika Serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H