Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Mesjid Juga (Bisa) Pelit!

6 Juni 2011   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:49 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata bukan saja manusia yang pelit. Mesjid juga bisa pelit! Ini dapat dibuktikan oleh sang pemantau (SP) saat sholat zuhur di Mesji Nurul Iman, di Lantai 6 Blok M Square, Jakarta Selatan. Lihat saja penguman ini: [caption id="attachment_112330" align="alignnone" width="240" caption="Pengumuman dilarang tidur, tidak manusiawi."][/caption] Padahal bila anda mau tidur di Mesjid Cut Mutia, hanya bantal saja yang tidak disediakan di sana, namun yang cerdas akan mengambil posisi di saf belakang karena ada gulungan tikar yang bisa dijadikan bantal agar tidur lebih pulas. Bukan itu saja kepelitan Mesjid Nurul Iman, ditambah lagi dengan: [caption id="attachment_112331" align="alignnone" width="240" caption="Stop Kontak pun ditutup PLESTER agar tidak bisa nge-charges"][/caption] Huh, susah banget neh mesjid! Apakah karena mesjid ini miliknya para pedagang, sehingga pelit untuk berbagi? Kan tahu sendiri, para pedagang maunya untung melulu! Lihat saja kepelitan terakhir: [caption id="attachment_112332" align="alignnone" width="240" caption="Kotak amalnya pun dipenuhi oleh koin/recehan para pedagang"][/caption] Islam sudah lebih 14 abad diajarkan oleh Rasullullah, namun umatnya yang berasal  dari mayoritas pedagang hanya mau mengeluarkan uang recehan mirip buat Pritasari. Kapan mau majunya umat Islam, bila para pedagangnya pelit alias baqhil?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun