Tidak ada pengamalan nilai-nilai Pancasila setinggi warga desa seperti di Desa Taraju, Kuningan, Jawa Barat. Mereka menjalankan gotong-royong lebih tinggi dari masyarakat manapun di tanah air. Bayangkan saja, Kantor Desa di Desa Taraju, mampu dibangun dengan dana 1,1 miliar rupiah dari hasil iuran bersama dari seluruh penduduk di Desa itu. Jumlah penduduk yang mencapai 1000 KK itu dengan jumlah1010 rumah merupakan protipe dari masyarakat Sunda yang mandiri. Mereka mendiami wilayah sekitar 142 hektar, lahan darat dan lahan sawah dengan jumlah penduduk sekitar 3.333 jiwa.
[caption id="attachment_197382" align="alignright" width="480" caption="Palang Kantor Desa Taraju"][/caption]
Sepanjang menuju Desa terhampar sawah-sawah dengan padi menguning. Para pengrajin batu “ketrik” yang dipecahkan dengan ketrampilan khusus. Termasuk, penduduk di wilayah desa, seperti Dusun Wage,Desa Puhun, Dusun Kaliwon dan Dusun Pahing yang penduduknya sibuk bekerja di depan Gosali (tempat pembakar besi) demi menghasilkan kerajinan tradisional seperti golok, parang, arit, dan lainnya. Para papandaian (ahli membuat golok dan sejenisnya) memberikan pembelajaran kepada para pendatang yang datang (kembali) atau kepada siapa saja yang mau bekerja di bidang kerajinan membuat semua alat pemotong tersebut. Dan mereka melakukannya sudah turun-temurun.
[caption id="attachment_197383" align="alignright" width="384" caption="Bangunan Kantor Desa Termewah di tanah air:Desa Taraju,Sindangagung, Kuningan, Jawa Barat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H