Kalau Seks bisa menjadi agama, maka mungkin banyak pemeluknya. Untunglah, seks tidak pernah menjadi pilihan sebagai agama. Pertama, karena seks bisa dianut oleh mayoritas manusia di bumi. Kedua, seks hanyalahkebutuhan berkembang-biak dan urusan privasi. Artinya, seks hanya bagian dari ajaran kecil dari sebagian aturan yang disampaikan oleh agama.
Namun,para oposisi di Togo , sebuah negara di Afrika Barat nampaknya kreatif dalam menuntutPresiden Faure Gnassingbe yang dinilai tirani oleh mereka. Saat ini mereka dikabarkan tengah menggelar mogok seks selama seminggu. Tujuannya, apalagi kalau bukan menuntut pengunduran diri sang presiden? Kaum oposisi menghimbau agar seluruh kaum perempuan diminta untuk stop melakukanhubungan seks dengan suaminya selama seminggu terhitung mulai Senin(27/8). Alamak jang!
Sejak Gnassingbe berkuasa tahun 2005 melanjutkan dinasti Eyadema Gnassingbe yang mati setelah berkuasa selama 38 tahun, rakyat merasa jenuhdengan Gnassingbe.Awal Agustus, dua demonstrasi anti-Gnassingbe dibubarkan polisi dengan gas air mata dan lebih dari 100 orang ditangkap.
Gagasan “puasa seks” mungkin efektif membuat marah sang suami, sehingga mereka akan mengamuk dan melakukan demonstrasi besar-besaran melawan tirani presiden.
Namun,salah seorang wanita Togo yang mendukung pemogokan seks tidak yakin apakah akan bisa melakukannya selama sepekan.
"Saya setuju bahwa perempuan harus mendukung pemogokan seks! Suami mungkin tahan! Namun, saya tidak yakin, kalausaya tahan,” kata Judith Agbetoglo.
"Jadi, kalau boleh usul, bagaimana mogok cuma 2 hari saja ya?” usulnya dengan mimik serius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H