Kami juga heran, Jingga, mengapa ada orang yang melakukan penghinaan terhadap orang yang sudah meninggal dan dihargai oleh banyak orang sebagai Nabi. Penghinaan ini pasti dilakukan oleh orang abnormal, yaitu mereka adalah pihak-pihak yang tidak mampu mencapai orgasme dalam hidupnya (disfungsi seksual) sehingga mencari jalan dengan menghina orang yang dimuliakan. Mereka ingin mencari "kemasyuran" dengan cara tercela.
Balasan BBM sahabat kami Jingga Surabaya di atas adalah demi menjawab kiriman informasi Jingga seperti di bawah ini:
Muslim itu indah, Kristen itu kasih. Hindu itu cinta, dan budha adalah damai. Jingga tidak menulis agama lain yang (salah kaprah dilakukan oleh Gus Dur). Tolong jangan rusak tali persaudaraan demi kepentingan pribadi. Saudaraku Muslim, Katolik,Kristen, Hindu, Budha...dll (Jingga mulai menghitung dalam bilangan lain) di Era Internet ini, agama Anda akan mudah dipermainkan. Di youtube Anda akan menemukanvideo yang menghina semua agama di Planet ini bahkan lebih dari itu. Abaikan mereka, hanya kelakuan segelintir orang stupid idiot yang dengan bermodalkan camera video, kemampuan design grafis dan koneksi internet, mereka akan memicu kerusuhan di seluruh dunia. Mereka memancing Anda agar membunuh satu sama lainnya. Hentikan itu semua.Berhenti mengikuti tulisan mereka dan provokasi mereka. Kebencian dan pertumpahan darah akan terus berlangsung, kecuali Anda berhenti terpancing. Sebarkan ini, ciptakan kedamaian dan biarkan takdir Tuhan yang mengaturnya!!
Saya forward karena saya setuju hidup berdampingan dan rukun dengan semua agama dan suku, betapa indahnya...! Yang setuju silakan broadcast yah...Aku bergumul dari satu pelukan ke pelukan lain, hanya untuk mencari kehangatan. Aku jalani tawarkan cinta dari satu hati ke hati lain hanya untuk gumpalan ego. Ego untuk mendapatkan orgasmeku!
Ya,....ya,...aku perempuan yang selalu haus orgasme! Tidak ada kepuasan yanglebih indah dari itu, tidak ada nikmat yang lebih indah dari itu...ha ha ha ...telan liurmu pria-pria pemain imajinasi! Tahan muakmu hak kaum suci ! Dengan jubah munafikmu! Bukan bentuk orgasme dari tarian kamasutra yang aku mau! Pelukan-pelukan tanpa harus kupinta. Rengkuhan hangat tanpa syarat...Cinta tanpa gaun-gaun oportunis!
Ah! Masihkah ada?? Aku akan terus mencari entah sampai kapan!
(saat lelah menggigil di ujung rasa)
-Kupu Jingga-
*****
Kik kik kik
Jingga saat menulis pesa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H