Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mitigasi Bencana Alam Kedodoran: Kurang Dana

2 September 2010   04:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari waktu ke waktu, Indonesia menjadi akrab dengan aneka bencana. Namun penganganan mitigasi bencana selalu tidak memadai, sehingga kadang terjadi tambahan jumlah korban jiwa yang tidak perlu sebenarnya karena lambat dan kurangnya informasi para korban  di lapangan.

Belum lama ini Kepala BNPB Syamsul Maarif mengakui bahwa bangsa ini kurang ini menghargai nilai-nilai keselamatan jiwa, khususnya dalam mengantisipasi bencana alam. Padahal diakuiKepala BNPB Syamsul Maarif  yang mengatakan, politik anggaran Indonesia saat ini memang masih menitikberatkan perhatian pada program-program pascabencana. Perlu diketahui, anggaran mitigasi bencana saat ini hanya senilai Rp15 miliar per tahun. Indonesia sebagai negara rawan gempa perlu memiliki forum atau komite nasional gempa untuk meningkatkan sinergi antarahli dari beragam latar keilmuan dan institusi.Bisa anda bayangkan dengan anggaran sebesar itu bagaimanamenangani kasus gempa bumi sebagaimana yang terjadi di Sumatera Barat pada 30 September 2009, atau di Gempa Gunung Sinabung, di Sumatera Utara Agustus 2010 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun