Menurut analisa SP yang cepat dan cermat, ada banyak alasan mengapa para komentator rilis acapkali tidak membuat vote atau penilaian setelah meninggalkan "jejak" lewat komentarnya. Sehingga kadang, pengunjung yang membaca dan pemberi komentator terjadia disparitas yang amal tinggi.
[caption id="attachment_129887" align="aligncenter" width="127" caption="Ah. lupa deh!"][/caption]
Sehingga bisa jadi ada puluhan ribu atau ratusan ribu pembaca rilis tersebut, namun NIHIL rating atau tanpa vote sama sekali. Dan konyolnya, ada yang memberi rating tapi tidak memberikan komentar apapun. Ini mirip LIKE di dalam Facebook, tanpa komen sama sekali (namun kini di kompasiana tidak akan diketahu siapa pelakunya).
Analisa ini, sengaja tidak dibuatkan urutannya, agar anda sekalian yang membantu memberi urutannya. Anggap saja "bagi tugas". Mereka itu mungkin :
Pikun
Pelupa
Kikir
Pelit
Basa-basi
Pemalu
Takut rugi
Mau untung
Tidak tahu
Tak mau tahu
Sombong
Minder
Tuts "klik" rusak
Sengaja dirusak
Tenaga terkuras
Letih
Ngantuk
Mau bobok
Kekenyangan
Karena banyak makan
Rilis ini disingkat ke dalam http://adf.ly/2idsU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H