Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Melayang! Bebas!

14 Agustus 2011   14:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat meluncurkan album kompilasi para pengamen jalanan produk minormajormusic , di TIM, Jakarta,Jumat(20/5) kami sempat mencatat  ada perasaan bebas dan melayang  saat menikmati lagu-lagu dari grup band non Label ini. Maklum semua itu  karena suasana Hari Kebangkitan Nasional saat itu dianggap sebagai momentum untuk kebangkitan kaum muda tanah air. Bintang tamu saat itu adalah Iwa K, penyanyi bergaya Rap ini menyumbangkan lagu "Bebas". Namun, ternyata yang bebas dan melayang tidak semua orang. Masih banyak yang terikat dalam kesulitan dengan melata di trotoar jalan, bersempit ria dalam kendaraan umum, bahkan ada yang mati kelaparan di lumbung padi sekira Karawang dan Bogor, karena mereka tidak mampu mengakses para pemimpin yang ogah mendekat ke rumah rakyat kecil. Maunya hanya didekati oleh rakyat kecil demi mengesani nilai-nilai sosial(masih ingat satu orang tewas saat Opening House di Istana Merdeka demi mendapatkan Rp.50.000?) Jadi, 3 hari menjelang HUT RI ke-66 pada 17 Agustus 2011, siapakah yang sudah melayang dan bebas dari segala bentuk "penjajahan" di tanah air? Mungkin gambar-gambar yang diambil di beberapa pusat bisnis Jakarta dapat dianggap sebagai representasi orang-orang merdeka. Makna merdeka adalah: [caption id="attachment_124677" align="alignnone" width="240" caption="Yang Merdeka adalah yang tempat belanja kesehariannya di Central Park;Plasa Senayan,Plasa Indonesia dan yang sekelas dengan itul "][/caption] Dan menghabiskan belanja minimal 15 juta dalam 1 bulan sehingga mendapat kartu khusus sebagai anggota rendevouz di Plasa Indonesia. [caption id="attachment_124679" align="alignnone" width="240" caption="Mencoba produk Laptop yang dibandrol USD 1,100"][/caption] Dalam konteks bebas dan merdeka, SP mengutip apa yang menjadi komentar SP di sini : Segera rundingkan dengan pimpinan SESKO, angku Thamrin Dahlan,setiap masalah pasti ada pemecahannya… Buktinya, perasaan anda yang pertama ingin ketawa saat mau sholat ternyata “dipecahkan” dengan kisah sedih. Sebagai komunitas MIKRO(memperjuangkan idealisme kemerdekaan rasa original) maka SP dapat merasakan bagaimana kaum mikro berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan yang original (asli) ini bukan hanya dinikmati oleh orang2 asing dan aseng saja di tanah air ini, Maka itu SP mengajak seluruh kawan-kawan merapatkan barisan dalam mengurangi disparitas kesenjangan ini.. Anda tahu, setiap SP memasuki pusat bisnis — sebagaimana yang baru saja dialami di Central Park–maka hati ini mendidih darah perlawanan! Ada yang SALAH dalam negeri ini. Bangsanya banyak yang mati meski di dalam lumbung padi sekalipun. Sementara setiap hari dalam perjalanan mengalami ketidaknyamanan dalam NERAKA LALU LINTAS. Sungguh, pada saatnya kita akan alami yang lebih perih dari Mei 1998. SP sekali lagi ingatkan, jangan pernah abaikan orang lemah, kecil,dan papa, pada saatnya akan terjadi lagi pengulangan sejarah 98, sama dengan kisah Nabi Yusuf dimana sapi kurus menelan sapi gemuk. Dalam kitabnya, Ronggo Warsito mengatakan, bahwa sekarang sedang mengalami jaman edan,senikmat-nikmatnya orang yang lupa, masih lebih nikmat orang yang ingat dan waspada. Karena itu, SP mengatakan WASPADALAH, WASPADALAH! Bukan hanya Bang Napi yang akan menerkam kalian, wahai kaum yang mengalami kemerdekaan ini, sebab pada gilirannya, yang “terjajah” pun akan merebut kemerdekaan rasa original dengan caranya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun