Siang ini aku sangat mobile dalam perjalanan satu ke perjalanan lain. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari transportasi yang satu ke transportasi yang lain.
(Di dalam angkot 05,dari Empang Tiga ke Komplekke Pejaten Barat,Jakarta Selatan): Penumpang yang terdiri dari 9 orang anak SMP sibuk "berkicau" dengan cerita remaja. Lalu, begitu ada sela, kutanya,”Adik-adik sekalian, kenal yang namanya Raditya Dika?”
Suasana angkot menjadi sepi. Semua pada mengerutkan kening.”Nggak tahu, Oom!” Serempak mereka mengatakan.
“Hmm,kalau kompasiana?” Tanyaku selanjutnya.
“Huiiihhh, apalagi itu, Oom!”
Lalu kujelaskan, yang menjadi pertanyaan dengan memancing tanya lagi,”Bagaimana dengan Stand Up Comedy, tahu?”
Lagi-lagi sia-sia, mereka menggeleng dan beberapa di antara merea ada yang ketawa.
”Dik, apakah kamu ketawa karena mendengar pertanyaan Oom atau melihat Oom?”
Pelajar SMP yang perempuanberkacamata dan kepang dua di sebelahku mengangguk-angguk,danberkata ,”Melihat wajah,Oom?”
Selesai urusan di Pejaten Barat, aku balik lagi ke arah semula dengan angkot bernomor sama 05. Dan pertanyaan yang sama kutanyakan kepada penumpang yang ada. Kali ini tidak sampai 9 orang namun, hanya ada 6 orang, dan itupun campur dengan orang dewasa dan bukan lagi rombongan pelajar seperti awal perjalanan ke rumah suhu lucu di Pejaten Barat.
“Adik, kamu sekolah dimana?”
“Di SMK Oom jurusan Perhotelan.”
“Punya akun twitter?”
“Punya.”
Lalu kutambahkan, “tahu yang namanya Raditya Dika? Pemilik akun twit @radityadika?”
Dia menggeleng, “tidak tahu Oom.”
“Bagaimana dengan situs kompasiana.com apakah kamu tahu?”
Lagi-lagi menggeleng. Dan,” Kalau KompasTV?”
"Maaf, Oom, Dita (namanya) tidak suka nonton TV."
+++
KESIMPULAN:
Betapa sulit dan mahal membangun personal branded dan company branded. Kalau kutanya nama RANO KARNO, pastilah semua pelajar yang kutanyakan itu kenal. Meski belum tentu tahu, dimana Rano Karno aktivitasnya saat ini sehingga jarang muncul di televisi.
Pertanyaan semua di atas menandakan bahwa pangsa pasar keterampilan stand up comedy masih sangat luas. Ini dapat dipahami, karena orang asing yang dimunculkan saat "break" awal di acara grand final di TMII pada Rabu(14/12) saja tidak paham dengan SUC, apalagi di tengah masyarakat ini.
Yang jelas, aku tak berani, menanyakan,”Apa kalian kenal dengan Sutan Pangeran alias SP?” Sebab, mengajukan pertanyaan siapa Raditya Dika dan kompasiana serta KompasTV saja mereka tak satupun mengenal.
Bisa jadi boomerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H