Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lebay-5: Seolah-olah Sebagai Presiden

3 Oktober 2010   12:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengamat sosial George Aditjondro mengatakan saat ini yang ada hanyalah seseorang penguasa yang seolah-olah sebagai presiden. Ia katakan saat acara halal bihalal di rumah bekas Menko Perekonomian dan Keuangan Rizal Ramli (14/9). Negara dalam keadaan tidak mempunyai kejelasan soal prospek kesejahteraan bagi rakyat, demikian pula dalam kebutuhan keamanan dan kenyamanan. Lihatlah malapeta sosial terjadi dimana-mana datang silih berganti. Selesai konflik yang satu, timbul konflik yang lain. Selesai bencana transportasi yang satu, timbul bencana lain yang memakan puluhan jiwa sebagaimana yang terjadi di Pemalang, Sabtu (2/10). Dalam menangani konflik sebagai bencana sosial, hendaknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung menanganinya. Sebab, sebagai Kepala Negara, Presiden harus mengawasi langsung pemerintahan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil, di Jakarta, Minggu (3/10) baru sadar akan pernyataan yang disampaikan George dua minggu sebelumnya. Ia menyadari, bahwa secara mencolok ternyata rakyat ini seakan tidak ada yang mengurus. Secara akumulatif, nantinya masyarakat akan menyelesaikan masalahnya sendiri dengan caranya sendiri pula. Hal itu karena tidak ada penegakkan hukum yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Lihatlah, sejak peristiwa tunanetra yang tewas terinjak saat openhouse di Istana Merdeka (10/9), tiga hari kemudiaan berlangsung penganiayaan yang “direkayasa” berujung kepada kerusuhan massal, dan seterusnya dan seterusnya diikuti berbagai tawuran massal dimana-mana, dari Jakarta, Tarakan, hingga kecelakaan keretapi pada Sabtu(2/10) di Pemalang. Semua peristiwa malapetaka sosial di atas lambat laun meruntuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Itu sebabnya George merasakan, saat ini yang ada hanyalah seolah-olah ada Presiden… Rakyat tidak merasa diayomi lagi dan berjalan sendiri tanpa kepemimpinan yang pantas diharapkan: Yang ada hanyalah rakyat menyaksikan para penguasa dengan segudang fasilitas tanpa dirasakan manfaatnya oleh rakyat apalagi untuk  bisa dijadikan panutan (lihat gambar, bagaimana Presiden Iran Ahmadinejad tidur).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun