[caption id="attachment_95771" align="alignleft" width="320" caption="Pembukaan Mukerwil DMI Propinsi DKI Jakarta oleh Gubernur Fauzi Bowo"][/caption] Musyarawah kerja wilayah (mukerwil) Dewan Mesjid Indonesia (DMI) berlangsung 18 s/d 19 Maret 2011 dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Jumat (18/3) pagi di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam kesempatan itu menyatakan keprihatinannya terhadap musibah ledakan bom yang terjadi di Utankayu, Rabu (16/3) yang menimpa salah seorang anggota polisi sehingga harus diamputasi lengan kirinya. Dengan keprihatinan itu, gubernur mengajak semua pihak agar membangun masyarakat Islam yang kuat berkomitmen pada Allah SWT dengan menjalankan syariat dan akhlak yang baik. Untuk itu ia menghimbau agar umat Islam mampu menjaga ukhuwah, harga diridan kewibawaan dengan tidak mengorbankan hal-hal non prinsipdemi tujuannya semata sehingga mampu menghormati pemeluk agama lain dengan prinsip lakum dinukum waliayadin.
Gubernur Fauzi Bowo mengingatkan para hadirin yang hadir dalam ruang Balai Kota, Jakarta Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang syarat pemenuhan tempat ibadah bagi perkantoran yang ada di Pengurus DMI disertakan dalam program Jamsostekyang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja(JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT). Untuk sementara 3 program ini yangdisertakan. Dalam tahap awal DMI mengikutkan6 wilayah kota termasuk kabupaten di Kepulauan Seribu. Sebagai tanda kepesertaandiserahkan sertifikat oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kepada Ketua Umum DMI DKI JakartaDrs.H.Syamsuddin M.
Dalam kesempatan itu Kepala Cabang PT.Jamsostek Drs.H.Sutardji MMdatang mewakili PT.Jamsostek dalam menyukseskan program nasional yang tengah dirambah oleh BUMN dengan total aset cukup gemuk ini mencari peserta baru di sektor informal. Kali ini Jamsostek menawarkan DMI dengan anggaran full paket program, yaitu meski sektor informal tapi ikut paket formal termasukprogram kecelakaan kerja.
[caption id="attachment_95776" align="alignright" width="320" caption="Kacab PT Jamsostek Kebon Sirih Jakarta Pusat, Drs.H.Sutardji MM"]
Menurut Sutardji, selama ini para pengelola mesjid, baik mulai dari marbot hingga imam mesjid belum masuk dalam program Jamsostek. Ia memperkirakan seandainya 3199 mesjid di Jakarta masing-masing mendaftarkan 5 orang saja dan5700 mushola atau langgar mendaftarkan 2 orang saja, maka akan ada sekitar15.995 anggota dari mesjid dan 11.400 anggota dari mushola, atau total ada sekitar 27.395 anggota baru peserta Jamsostek.
Dengan diikutkannya para pengurus mesjid dan mushola menjadi peserta Jamsostek , nampaknya harapan Gubernur Fauzi yang mengajak semua pihak agar membangun masyarakat Islam yang kuat berkomitmen pada Allah SWT dengan menjalankan syariat dan akhlak yang baik akan semakin mudah tercapai. Untuk himbau Gubernur agar umat Islam mampu menjaga ukhuwah, harga diridan kewibawaantentulah merupakan kabar gembira bagi pengelola mesjid dan mushola. Semoga program ini dapat berlangsung secepatnya di daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H