Energi marah bisa membuat seseorang menjadi produktif dan bermanfaat bagi orang banyak. Asal dikelola denga baik.Hari Widiyanto, contohnya. Ia geram terhadap kondisi pemberantasan korupsi di tanah air, sehingga ia menjadi pencipta lagu dengan tema-tema “ganyang koruptor”. Lelaki muda dengan perawakan bak polisi ini selalu terlihat necis dalam penampilan. Perawakan gempal dan kekar pasti membuat orang berpikir, ini pastilah orang yang cukup disegani di lingkungannya. Ternyata benar dugaan penulis! Begitu tiba di Kebon Agung,Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa(22/11) sore pada tempat yang dijanjikan ia sudah menunggu di salah satu sudut pos polantas yang mengatur lalu lintas. Dengan ramah ia mengajak ke rumahnya tidak jauh dari wilayah Rumah Bersejarah “Rumah Wolu” namanya. Dengan antusias ia menjelaskan proses kreativitas yang dilaluinya: [caption id="attachment_144010" align="aligncenter" width="240" caption="Hari Widiyanto memegang NYASARUDDIN"][/caption] Hari merasa marah melihat adanya diskriminasi penegakan hukum di negeri ini. “Hukum hanya ditegakkan bagi orang kecil, sedangkan bagi yang berkuasa, maka hukum menjadi ompong dan tidak berdaya!” Demikian awal penjelasan, mengapa tertari membuat lirik lagu dan mennyayikan. Ia menambahkan lagi, bahwa Indonesia masih banyak mengantongi jutaan rakyat miskin dalam jumlah besar adalah karena KORUPSI. Coba, andai korupsi tidak ada! Maka sekolah tidak dibiarkan roboh, jalan raya rusak dibiarkan, rumah sakit tidak menelantarkan orang miskin yang berobat, dan lain-lain. Uniknya, 4 lagu yang telah dibuat dalam compact disk (CD) dinyanyikan oleh semua anggota keluarga. Praktis pria beristrikan bernama Nurul K. Ini dengan 2 putra dan 1 putri ini merupakan satu-satunya grup vokal yang dikenal di kalangan hamba hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim hingga KPK. Keempat lagu (Nyasaruddin;Pejabat Gila;Cacing Nyasaruddin;Gonjang-ganjing Nyasaruddin) dengan tambahan 1 lagu dalam versi-2 yang bertemakan memberantas korupsi memang langsung mengarahkan kritik dan dukungan kepada kalangan penegak hukum, agar serius dalam memberantas korupsi di negeri ini. Tohokan pria dengan jurus mematikan ini seakan mengunci gerak penegak hukum, agar benar-benar serius menangani perkara korupsi. Ini energi marah dari Pasuruan untuk Indonesia lebih maju ke depan! Pria berusia 45 tahun berharap melalui lagu yang disosialisasikan ke KPK dengan menemui seluruh pimpinan KPK di Jakarta dapat menggerakkan energi positif masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya penegakkan hukum di negeri. Ia yakin, melalui lagu semua kritik dapat terarah tepat sasaran. Ini merupakan pilihan yang pas, mengingat dalam usia matang seperti dirinya akan sulit menyuarakan demo melalui gerakan demonstrasi yang jauh lebih membutuhkan energi marah yang lebih besar. “Bukankah demo kadang berekses merusak, bila massa tidak terkendali di lapangan?” Tanya Hari. Inilah salah satu dari syair album anti korupsi berjudul NYASARUDIN: Aku lari, dari kenyataan Karena aku sudah ketahuan Kutak mau dikambinghitamkan Karna semua ikut merasakan Aku kabur , keluar negeri Menghindari panggilan polisi Aku takut akan diadili Karna aku pelaku korups Kujanlankan semua arahan Kuturuti perintah atasan Ambil uang jatah orang dalam Yang jumlahnya sampai miliaran Sekarang kujadi buruan Berita TV dan berita koran Semua, pada menyudutkan Diriku dijadikan korban Sampai kapan diriku sembunyi Kuinginkan adanya solusi Biar tau aku tak sendiri Yang nikmati hasil korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H