Perlu ada perubahan "trust" bagi pencinta lagu dangdut. Karena mayoritas lagu dangdut saat ini mengandung pornoaksi yang selevel dengan kelas para budak. Demikian komentar Rizal, salah seorang pengamat musik pada sore hari ini.
Menurutnya, musik perlu membangkitkan semangat kejuangan, atau semangat yang positf dan pembaruan. Yaitu dengan cara melakukan revitalisasi musik dangdut. Hampir dikatakan musik dangdut tidak berguna dalam membangun karakter bangsa. Banyak syair yang sudah tidak bermanfaat. Lihat saja lagu yang dinyanyikan si Jupe--perempuan setengah binal-- yang berjudul "belah duren". Coba apa yang anda dari semua lagu dangdut saat ini.
Bangsa miskin ini sudah dimiskinkan oleh para pekerja seni itu sendiri. Karena gaya hidup miskin,music miskin dan sebagainya. Semua energi tersedot oleh keperluan yang tidak penting.
Musik pembaruan dunia, misalnya British Pop, Rock n Roll, Jazz, dan musik elektronik di Eropa. Funk dan Blues dan lain-lain.
Musik Indonesia mestinya mencari ciri khas, misalnya membuat gelak tawa. Seperti lagu-lagu dengan irama saluang di Sumatera Barat, yang banyak berisi petuah-petuah bijak. Jadi, agar musik di tanah akhir hidup dengan baik, apa salahnya memperkenalkan musik MELANOS (Melayu Nasional).
Kita perlu musik yang mampu membuat kita ketawa dan berpikir dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H