Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Humor

Butet Sudah Jawab, Bagaimana Indro dan Astrid?

16 Desember 2011   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Bagaimana pun, SP mestimengucapkan terimakasih pada Dewan Juri Butet Kertaredjasa yang telah menyampaikan jawaban kepada rilis SP di sini. Namun, yang aneh, seolah kesalahan dia yang nanggung sendiri. Padahal seharusnya, SP juga menunjuk kepada Indro Warkop  dan Astrid Tiar, dua orang anggota Dewan Juri Stand Up Comedy Indonesia (SUC).

Sebab, segala keputusan yang diambil Rabu lalu adalah keputusan bersama, dimana sejak awal Butet sudah mengatakan bahwa hatinya ingin memberikan “juara bersama” sebagaimana ditulis dalam rilis  Butet ini. Namun, karena dinilai tidak marketable sesuai permintaan “kekuasaan” di belakang layar, maka akhirnya harus ada yang dinyatakan menjadi pemenang kedua dan pertama.

Bagaimana ya kira-kira, jawaban dari Indro dan Astrid? Apakah anda berdua ingin copy paste atau mungkin punya pendapat lain? Sebab, setelah SP analisa, ternyata Butet "menanggung" sendiri kesalahan dewan jenderal, eh Dewan Juri Grand Final Stand Up Comedy Indonesia, Rabu(14/12) di Teater Tanah Airku, TMII, Jakarta Timur.

Sebab, beberapa kali SP melihat Astrid terlalu kagum dengan gestur yang disampaikan olehRyan dalam beberapa tema seperti “badan sterek” pegawai sales marketing yang melaporkan kepada atasannya hasil penjualan produk yang dipasarkan dan lain-lain, seperti “andai tidak ada nilai nominal barang”.

SP yakin, Indro dan Astri akan bersedia memberikan jawaban dari apa yang sudah SP lontarkan.  Sebab, Butet bukanlah  seorang juri tunggal sebagaimana yang dilakukan oleh admin kompasiana dalam acara bloger?

Sebagai aktivis transparansi informasi publik, maka pertanyaan ini wajar dilontarkan. Mengingat saat ini,  di Pengadilan Negeri pun bisa dicari rumusan matematisnya dalam setiap putusan yang diambil oleh seorang hakim, apalagi dalam dunia SUC yang notabene tentu  parameternya sangat mudah diukur.

Apakah rilis ini akan menjadi antiklimaks, atau akan menunjukkan kebesaran hati keduanya dalam menjawab pertanyaan Juri Balkon Atas (merah)?  Ini merupakan upaya SP dalam menguak tabir transparansi  di negeri ini (yang sudah ada UU-nya). Kita tunggu saja. Eng ing engggg....

****

KESIMPULAN:

Penonton tidak membebankan seseorang juri melebih kapasitas dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun