Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Drama

Bumi Manusia

27 Oktober 2011   00:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rapimnas Partai Gol12Pas sedang melakukan rapat-rapat awal di dalam persiapan menjelang rapim, para pimpinan mengadakan rapat internal. Beberapa peserta yang hadir dari 12 pimpinan tertinggi dewan pimpinan pusat (DPP) mengeluarkan pendapatnya. Inilah pandangan-pandangan awal di rapat yang mulai larut dalam malam dan bergeser hingga pagi dinihari dari para pemimpin, dimana gilirannya sudah sesuai urutannya:

Pemimpin ke-9: Sesuai dengan kondisi yang Pemimpin ke-1 sudah jabarkan di awal rapat, saya sebagai pemimpin ke-9 menyarankan, hendaknya aspirasi masyarakat lebih diperhatikan, khususnya di daerah yang mengalami Lumpur NerakaLapin yang sudah 5 tahun ini belum selesai. Dimana kita tahu, begitu banyak masyarakat di sana yang baru mendapatkan 20 persen saja penggantian sejak 2007 - 2008, dan hingga hari ini belum ada juga penyelesaian dalam pembayaran 80 persen sisa ganti rugi tanah dan bangunan. Dalam catatan kami, ada laporan dari Nur Alim, bahwa dirinya hanya mendapatkan 55 juta saja sebagai uang 20 persen yang terbayar, dan belum menerima satu rupiah pun dari 80 persen sisa yang dijanjikan. Saudaran pimpian ke-1 atau pimpinan pertama, dapatkah kita bayangkan betapa kehidupan mereka benar-benar menghadapi kesulitan? Sedangkan, tiba-tiba saja  kita lihat pada 22 September 2011 ini, Wapres Boenboen malah menjanjikan pembayaran kepada para korban Lumpur Neraka Lapin dengan adanya Kepres untuk daerah di luar peta terdampak. Ini jelas-jelas tindakan yang akan memecah belah di tengah masyarakat. Pertanyakan dulu, apakah semua masyarakat di Desa Jati Emas; Desa Piring; Desa Ketapel; dan Desa Badak sudah selesai penggantian 100 %? Bila belum, mengapa mengacak kepada upaya penggantian ke wilayah di luar peta terdampak? Ini jelas-jelas diskriminasi! Padahal, banyak warga desa yang berpikir, bahwa bobolnya tanggul Neraka Lapin adalah rekayasa yang dilakukan BPLNLapin.

Pemimpin ke-10: Maaf, Pimpian sidang, saya sebagai Pemimpin ke-10 keberatan dengan materi penekanan yang disampaikan Pemimpin ke-9. Sebab, Rapim kita kali ini sudah cukup membahas Tema "Partai Gol12Pas  Bekerja Bareng Dengan Rakyat", sehingga biarlah rakyat sendiri yang memecahkan persoalan yang membelit mereka, sedangkan kita sebagai elit partai cukup mengklaim saja, bahwa semua yang telah dikerjakan rakyat adalah pekerjaan yang telah kita lakukan....

Pemimpin ke-11: Keberatan, Pimpinan Sidang!

Pemimpin ke-12: Sama! Keberatan, Pimpinan! Sidang diskor saja dulu! Sudah waktunya kita semua tidur!

Suasana rapat menjadi riuh. Pimpinan Sidang, sebagai Pemimpin ke-1 atau Pemimpin Pertama melihat jarum jam pada jam tangan supermahal di pergelangan tangannya: Hari sudah menunjukkan pukul 2.34 pagi.

TOK !TOK! TOK!  Palu sidang diketuk ke meja sidang begitu terjadi aklamasi untuk menunda sidang. Mereka sepakat untuk melanjutkan sidang setelah Zuhur pada hari yang sama. Sementara itu nun jauh jauh di sebelah Utara tempat gedung rapat Partai12Pas, terdengar kokok ayam jago para petani yang masih memimpikan pelunasan pembayaran ganti rugi tanah akibat luapan lumpur NerakaLapin. Seorang bocah cilik netes air liurnya akibat mimpi ciliknya, sementara sang ibu meratap dalam kegelisahan karena ditinggal sang suami akibat tidak kuat menanggung beban Lumpur Neraka Lapin!

Huh! Bumi Manusia!

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun