Maraknya berita nilai tukar Rupiah terus merosot terhadap Dollar Amerika Serikat disikapi oleh Barlian Suar, penulis buku Sistem Pembelenggu Moral Koruptor sebagai berikut:
Pertama, pemerintah mesti berani menentukan nasib bangsa sendiri. Dimana pada saat ini seolah-olah pemerintah mengupayakan kesetaraan antara dollar dan rupiah. Padahal, yang membuat merosotnya nilai rupiah bukanlah atas kebijakan kepala negara/pemerintahan manapun melainkan para pelaku usaha/pengusaha.
Presiden Obama tidak memperintahkan agar dollar menjadi nilai tertinggi di negara manapun, karena negara itu pun kini sedang mengalami krisis ekonomi.
Kedua, pemerintah pada saat ini tidak berdaya untuk melakukan transaksi dengan luar negeri atau dalam negeri sekalipun dengan memakai nilai rupiah. Hal itu karena adanya investor asing yang menginvestasikan dananya dengan memakai Dollar, sehingga para investor asing menghitung keuntungannya bukan dengan rupiah melainkan dengan dollar juga. Akibatnya, setiap transaksi dengan luar negeri memakai dollar. Yang terasa efek kejadian ini, yaitu ketika BBM naik di New York maka di negeri inipun harus naik.
Solusi yang disampaikan Barlian Suar untuk menghadapi keterpurukan Rupiah terhadap Dollar tersebut adalah ( Halaman 79):
Pertama, dengan melakukan pembatasan nilai transaksi tunai. Kebijakan ini bisa dijadikan buffer atau saringan terhadap tindak pidana korupsi. Dengan sistem ini penyidik akan mudah membuktikan terduga bersalah.
Kedua, bila pembatasan nilai transaksi tunai dilaksanakan, berarti ketika seseorang bertransaksi tidak perlu membawa uang tunai. Dengan sistem ini pemerintah mempunyai kesempatan secara tidak langsung untuk merubah nilai mata uang Rupiah ke dalam mata uang emas murni, dimana di dalam sistem ini setiap warga negara akan mempunyai deposit emas di rekeningnya masing-masing. Maka dengan demikian, dengan sendirinya Dollar atau mata uang asing lainnya tidak dapat masuk lagi ke dalam negeri, karena kita mendeposit emas ke dalam bank. Contohnya, si A berada di Amerika ingin mengirim kepada familinya di Indonesia, maka si A mengirim dana Dollar memakai bank perwakilan Indonesia yang ada di Amerika. Kemudian pihak bank menerima dollar lalu dollar tersebut dibelikan emas di negara Amerika sehingga yang masuk yang masuk ke bank negara Indonesia bukanlah Dollar melainkan ema murni. Berarti, bila sistem ini dilaksanakan maka kita tidak perlu mengejar kesetaraan nilai rupiah terhadap dollar. Dengan kata lain, Indonesia menjadi negara yang berdaulat murni (tidak mudah diintervensi secara ekonomi).
Siapakah pemimpin yang mampu dan mau melakukan perubahan sistem (reformasi) transaksi perdagangan seperti dijabarkan di atas? Yaitu pemimpin yang benar-benar berani melakukan perubahan terhadap kesalahan strategi ekonomi yang ada selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H