Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Akun Siluman Membantu Kemenangan Jokowi

14 Juli 2012   03:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tidak pelak lagi, kemenangan Jokowi dibantu oleh akun-akun siluman yang nangkring di kompasiana. Mereka adalah orang berlindung di balik bantahan soal SARA(ashari= asal serang hantam rilis intelek) yang guetuye tulis di sini. Padahal sara atau Sara dan SARA sudah tidak perlu dipersoalkan, artinya meski guetuye menulis SARA ya nggak pa pa dung, masak perlu dikuatiri? Itukan sendiri sudah punya resiko disukai atau tidak disukai. Mana pula guetuye menulis SARA, selagi hanya menulis huruf AHOK saja dengan segala tingkah yang dilakukannya? [caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="guetuye 30 Juni 2012 di Kampanye Fauzi Bowo, GOR Sumantri Kuningan"][/caption] Memang dasar pemilik akun bodong alias tidak terverifikasi, maka punya kepentingan dalam membela tuannya. Merekatuye nggak tahu siapa guetuye dalam menulis ini punya kepentingan dalam membela para pelanggan air PAM di Jakarta, lewat kepentingan LSM yang track recordnya jelas: KOMPARTA. Dasar bodong! Namun, walau bodong ternyata mampu memberika arti dalam kemenangan (sementara) Jokowi. Sekarang tinggal kebesaran hati Cagub Fauzi Bowo, apa ia mau memperbaiki kelemahan yang terpusat pada Tim Dipo 61 yang kurang turun ke lapangan dalam membantu "kekurangan" bang Fauzi yang masih terikat disiplin sebagai birokrat. Sosok Fauzi yang hanya cuti 4 hari  menjelang Pilkada sangat luar biasa. Menandakan ia sangat bertanggung jawab kepada masyarakat Jakarta. Padahal kalau ia mau masuk ke kampung-kampung dapat saja ia lakukan demi mengangkat popularitas yang berhasil dipurukkan oleh lawan-lawan politik dan masyarakat yang apatis dengan lambatnya pembangunan (dalam alam pikiran mereka). Nah, kelemahan komunikasi yang tidak diperbaiki inilah dimasuki oleh Jokowi dengan "mimpi-mimpi indah soal Jakarta Baru". Supaya kaliantuye tahu, Gubernur Fauzi Bowo  juga membuat gerah para staf Pemda DKI Jakarta yang malas dalam bekerja dan hanya mengharapkan gaji besar saja. Mereka adalah para"penyeberang" ke lain cagub lain dengan tergiur, cagub baru mungkin memberi prospek baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun