Mohon tunggu...
Sutan Pangeran
Sutan Pangeran Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bersahabat

WhatsApp 0817145093

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bob Lampions Novandi: Jokowi Adalah Bapak Peduli Sampah

30 April 2015   04:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:32 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sekitar 6500 ton sampah  per hari di DKI Jakarta, 2000 ton dibuang ke kali oleh warga. “Percuma dibantu TNI, apa guna mengatakan kebersihan sebagai dari iman, kalau saja warga yang usai pengajian, kalau masih membuang sampai di kali?” Bertolak dari hal di atas membuat kegelisahan Bob Novandi muncul memikirkan banyaknya sampah di DKI Jakarta yang berasal dari aneka botol bekas minuman .Beberapa kali Bob Novandi meraih penghargaan, sejak Gubernur Fauzi, Gubernur Jokowi sampai sehabis putusan MK atas Pilpres 14 September 2014 Jokowi berpesan di dalam buku tamu Bob “Lampion” Novandi saat ia membuka eksebisi pembuatan lampion untuk kemenangan Jokowi di Dapur Sunda, Jalan Gatot Subroto,Jakarta dengan  kalimat: Bersihkan sampah plastic buatkan usaha kreatif masyarakat kerja.

[caption id="attachment_363577" align="alignnone" width="300" caption="Bob Lampions dengan karya-karyanya di Posyantek Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat"][/caption]

Kini Bob Lampion—demikian ia biasa lebih dikenal—membentuk Komunitas HIDUP Indonesia, singkatan dari Himpunan Insan Daur Ulang Peduli Indonesia merencanakan membuat karya spektakuler dengan merancang 6.666 botol bekas minuman sebagai hadiah ulang tahun Presiden Joko Widodo yang ke-54 pada 21 Juni 2015.  Apa bentuknya? Nanti saja kita tunggu, kilah Bob Lampion.

Pencipta aneka kreasi seni bekas botol seperti yang berbentuk bross, gelas anti KDRT, aneka lampion, tempat pensil, vas bunga, lampu berhenti merokok dan banyak jenis lainnya. Rencananya, ia akan menyerahkan kumpulan tanda tangan kepada Presiden RI Joko Widodo pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2015 dari Relawan HIDUP Indonesia, POSYANTEK Se-DKI Jakarta dikoordini oleh POSYANTEK Kebon Jeruk dan aktivis Peduli Sampah Se-Jabotabek dengan moto “Sampah Jadi Berkah: Dari kini hingga nanti, pilah sampah.

Dalam acara Kick n Di di MetroTV ia pernah muncul bersamaan dengan 2 nara sumber lain yang bergerak di bidang kreasi seni dari bekas sampah kertas dan tali pengikat plastic. Bukan itu saja, ia pun sempat menjadi nara sumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait banyaknya sampah yang terbuang di perairan laut Indonesia. Sungguh pekerjaan berat melawan mental “membuang sampah sembarangan” yang melawan ajaran keimanan dalam Islam ini. Bisa jadi, para pembuang sampah itu mengaku sebagai orang yang beriman bila dilihat di KTP-nya.

Saat ini Bob sedang merencanakan membuat KPK tandingan, yaitu Komunitas Pemuda Kreatif dalam bentuk koperasi. Ia yakin unsur-unsur yang mampu mendorong kesuksesan cita-cita besarnya harus dibantu oleh KGB, CIA, FBI, MOSAD dan BIN. Mengapa begitu? Ya, benar! Ia perlu Kater (pemotong/cutter), Gunting, dan Botol. Cat Inovasi Apresiasi.  Fantasi Budaya Indonesia. Modal Seadanya. Bikin Indah Negeri.

Nama BOB sendiri adalah akronim dari bantu orang banyak. Lampions, langkah alternative mengatasi pengangguran ikhlas optimis niat sejahtera. Sedangkan aliran ilmu yang dianut adalah Lampionisme, atau Langkah alternative mengatasi pengangguran ikhlas optimis niat sejahtera Indonesia sejahtera makmur ekonomi.

Untuk pelatihan kepada para calon pelaku pembuatan lampion ia memasang jasa cukup murah, yaitu Rp.100.000 saja dengan syarat 11 orang peserta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun