Malang benar nasib Adriansyah, anggota PDIP yang menjadi anggota Dewan di Komisi IV. Baru saja tahun pertama menduduki kursi empuk DPR-RI di Senayan, Jakarta, eh tiba-tiba ditangkap KPK di Bali. Yang memalukan, saat ia tengah ikut Kongres ke IV (pula) dimana lagi-lagi Megawati Soekarnoputri yang diangkat menjadi Ketua Umum Partai berlambang mocong banteng berwarna putih.
Malangnya, dalam pidatonya Megawati pun ogah membela kadernya yang ketahuan korupsi. Padahal sebenarnya bukan saja Ardiansyah yang layak ditangkap, masih banyak lagi kader-kader yang layak terkena bidikan KPK, seperti kader yang jual-beli jabatan di BUMN itupun layak ditangkap. Namun, karena tangan KPK cuma dua, yaitu kiri dan kanan, maka lembaga ini masih kurang kuat dalam menegakkan hukum terkait kasus-kasus korupsi yang melibatkan anggota legistatif dan eksekutif.
Dalam pidatonya, Jumat (10/4) Megawati mengritisi kepemimpinan Jokowi - JK bukan saja dengan kalimat-kalimat tajamnya. Namun, ia sendiri bersikap kurang bijak dalam menghadapi kehadiran Jokowi di Kongres sebagai Presiden Republik Indonesia. Tidak ada satupun perkataan hormat yang disampaikan Megawati kepada eks "petugas partai" yang bernama Jokowi.
O, malang benar nasibmu, Jokowi. Megawati merasa lebih berkuasa dibanding dirimu di negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H