Benarkah Jokowi piawai dalam menangani persoalan apapun yang menjadi tanggung jawabnya? Seperti diketahui, ia piawai dalam menangani PKL, baik di Solo maupun di Tanabang. Di Solong dengan puluhan kali mengundang PKL akhirnya dicapai kesepakatan yang memuaskan pihak PKL dan mampu dilaksanakan oleh Walikota Jokowi saat itu. Demikian di Pasar Tanabang dengan "tangan besi" akhirnya Pasar Blok G Tanabang dapat juga terisi. Meski yang kedua, Jokowi perlu memberikan iming-iming setumpuk hadiah selain memakai "tangan kekuasaan"nya yang cukup kuat. Itu dibuktikan tidak ada ormas manapun yang berani menentangnya untuk memindahkan para PKL yang super bikin masalah di jalan depan Pasar Tanabang.
Demikian pula, Jokowi berhasil menertibkan para topeng monyet yang menggangu lalu lintas karena seringnya pengendara melempar uang receh karena terkesima dengan tampilan topeng monyet di sudu-sudut jalan ibukota. Namun semua itu tidak membuat hati para buruh di DKI senang. Mengapa demikian?Karena Jokowi tidak menyetujui tuntutan buruh di DKI yang ingin UMK Jakarta sebesar 3,7 juta rupiah. Ia hanya sanggup menyetujui meneken keputusan Gubernur DKI Jakarta dengan nilai 2,4 juta rupiah saja.
Tindakan Jokowi dinilai Said Iqbal, Presiden KSPI, bahwa Jokowi hanya sukses urus monyet dibanding manusia. Itu dikatakannya pada saat press conferense Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Kamis (31/10) di Kantor LBH ,Jakarta.
Benarkah demikian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H