Rencana melakukan reuni berbilang puluhan tahun guetuye pikir bagus-bagus saja. Namun, alangkah sayang bila reuni itu hanya sekedar bernostalgia tanpa memikirkan rencana ke depan buat menyambung tali silaturahim.
Khusus yang guetuye mau hadapi sebentar lagi ini, ada yang namanya Reuni 33 tahun bersama, mulai dari I-1 sampai I-9, yaitu mulai dari kelas 1 SMA ruang 1 sampai ruang 9 sebelum ada pembagian IPA dan IPS pada tahun 1979.
Langsung saja guetuye usul agar kepanitian Reuni 33 Tahun Bersama di 16 untuk menyiapkan sistem yang memungkinkan adanya seksi penyampaian usulan dari masing2 individu namun sistem perwakilan, misalnya 9 orang ada perwakilannya (atau kurang dari 9). Grup-grup kecil ini tentunya sebelum acara sudah siapkan materi yang akan disampaikan ke audiense agar menyingkat waktu kita bercengkerama(senda gurau dll). Kan media atau tools sudah ada, yaitu alat komunikasi, mulai dari SMS, BBM dan email.
Kita hendaknya bisa belajar bagaimana komunitas lain bisa awet dalam melakukan gerakan seperti paguyuban kedaerahan, seperti IKM (Ikatan Keluaga Minang), PUALAM (Lamongan), Forkabi dan lainnya. Nah, usul konkret guetuye, misalnya, kita menyiapkan database buat generasi kedua (anak-anak) agar kelak mereka bisa melanjutkan silaturahim yang kita lakukan selama SMP dan SMA (bahkan kuliah). Ini penting sebagai referensi grup saja. Bukankah persatuan ini juga penting buat generasi ke-2?
Siap tahu nanti ada Reuni 44 Tahun dan 55 Tahun Bersama?
Jangan mau kalah dengan genk motor, mereka kompak meski berbeda caranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H