Selain sempat heboh biaya pembangunan gedung DPR yang mencapat hampir 2 tiliun dan akhirnya gagal, kini DPR mulai tersembul rencana heboh lagi, yaitu anggaran perbaikan toilet senilai Rp.2 miliar. Nampaknya, fenomena menghamburkan dana dengan membangun fisik dibanding membangun manusianya menjadi habituasi kekuasaan. Gedung yang masih wajar dipakai, namun karena aji mumpung "di situ" dibuatlah anggaran pembangunannya. Hal itu tidak terjadi di tingkat pusat, di tingkat daerah pun begitu pula. [caption id="attachment_153100" align="aligncenter" width="421" caption="Sisi gedung Balaikota Pemprop DKI Jakarta yang sedang direnovasi "][/caption] Pemprop DKI Jakarta pun melakukan hal yang sama dengan membangun aneka gedung buat anggota Dewan dan aneka perbaikan yang ujung-ujungnya hanya dinikmati segelintir orang saja. Padahal pembangunan manusianya masih jauh tertinggal, baik di kalangan miskin perkotaan maupun di kalangan pembenahan anak-anak jalanan. Memang nampaknya enak ya menjadi penguasa?Mengapa penguasa lebih mengejar pembangunan fisik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H