Keunggulan internet dibanding media cetak lain berdampak hebat bagi yang merasakannya. Ambil contoh yang dialami si "koin" Pritasari , menjadi contoh fenomenal bagaimana internet mengawali perubahan jalan hidupnya: menjadi "seleb" dikarenakan  menulis email keluhan pelayanan rumah sakit lantara menulis email yang dikirimkannya langsung berbiak tidak terawasi! [caption id="attachment_91668" align="alignleft" width="116" caption="Suratnya dah berbiak, kalengnya tertinggal."][/caption] Ternyata internet yang berisi informasi tanpa batas dan interaksi bebas antar penggunanya bukan saja digunakan untuk mengeluhkan diri sendiri. Internet kini dapat digunakan untuk melakukanpenyebaran hoax alias informasi tidak benar. Cukup dengan satu klik saja , hoax akan menyebar kemana-mana. Bila awalnyahoax beredarvia email, sekarang justrupenyebarannya jauh lebih mudah dan cepat dengan adanya berbagai media jejaring sosial. Salah satu buktinya hingga detik dunia maya dihebohkan dengan Surat Terbuka dari Putri Nurdin Halid yang dimuat oleh salah seorang kompasianer. Dalam surat terbuka Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid berisi curhat soal ketidakbenaran berita media massa yang hanya memojokkan sang ayah. Kontanrilisini langsung disebarkan melalui ribuan retweet dan link ke Facebook dan lainnya. Ribuan orang berkomentar seolah  tulisan tersebut adalah benar-benar ditulis oleh putri Nurdin Halid. Padahal email putri Nurdin hanyalah joke semata dari si pengirim yang sudah sangat kesal dengan tindak tanduk Nurdin yang berkuasa 8 tahun belakangan ini. He he he. Rilis yang dimuat mengenai kegundahan putri Nurdin Halid jelas menyesatkan, meski terlihat jelas data-data yang diungkap seolah curhat pribadi dengan detail prosesi pernikahan dan segala macam hantu belau lain yang diungkap! Tulisan itu hanyalah sebuah sindiran kasar yang ditulis oleh seorang pengguna layanan tersebut dimana seolah sang putri teraniaya dengan keberadaan kritik di masyarakat.http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/02/22/surat-terbuka-dari-putri-nurdin-halid/ Yang benar adalah, tidak ada tulisan itu dari anak Nurdin sebagaimana yang ditera dalam rilis kompasianers itu. Dalam jurnalisme warga kadang mereka melupakan bagaimanapun produk jurnalisme sewajarnya mencantumkan 5W dan 1H: Apa, kapan, siapa, dimana, bagaimana dan kenapa. Bila tidak memenuhienam hal ini, sebuah tulisan layak dicurigai sebagai bukan produk jurnalisme. Logikanya. Bila benar tulisan berasaldari putri Nurdin, pasti ada keterangan bagaimana putri Nurdin Halid bisa sampai ke situs itu, bukan? Ini kan tidak? Bagaimanapun juga, Nurdin Halid memang sebuah misteri keajaiban dari sosok eksistensi yang kuat politikus Partai Golkar! Ia tidak bisa dikalahkan hingga menjabat untuk ketigakalinya, 2011-2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H