[caption id="attachment_74778" align="alignnone" width="195" caption="Pasangan Pelacur pun Pelacur kena, google.com"][/caption]
Warga Surabaya bukan saja didera paru-paru (TBC), namun juga dihinggapipenyakit menular HIV/AIDS . Hal itu diakui oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Surabaya, Ponco Nugroho, di Kota Surabaya, Kamis (11/11). Menurut Nugroho,penderita umumnya dijangkit olehibu rumah tangga. Dalamlaporan yang dihimpun daridata petugas Dinkes Surabaya penderit HIV/AIDS hingga bulan Juni 2010 di Surabaya mencapai 220 orang, dimana upadating terakhir per September telah naik drastic menjadi 547 orang.
Uniknya penderita bukan dari kalangan pelacur (PKS) sja . Dari jumlah tersebut sedikitnya 16 pengidap telah meninggal dunia, justru berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Hal ini demengerti karena sang suami menjadi carrier (pembawa). Menurut Nugroho, dalam kuruntahun 2010, pengidap HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga sebanyak 70 orang, dimana39 orang di antaranya terinfeksi virus HIV dan 31 orang lainnya dinyatakan positif AIDS. Ini peningkatan yang signifikan karena pada 2009 penderitadi kalangan ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS hanya 63 orang. Tentu angka 70 akan naik lagi mengingat masih sekitar48 hari lagi.
Pengidap terbanyak nomor duapenyakit HIV/AIDS berasal dari kalangan PSK, yakni dengan 63 penderita dengan rincian 60 PSK baru terinfeksi dan 3 sisinya dinyatakan positif HIV. Yanglainnya, penyakit inipun sudah menjalar pada kalangan TNI / POLRI, mahasiswa, wiraswasta dan paramedis.
Menurut catatan, di Surabaya ada 13 anggota TNI/POLRI yang mengidap HIV/AIDS, 4 orang dinyatakanpositif AIDS; Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada 3 orang dinyatakan terjangkit HIV/AIDS, dan 9 orang berasal dari mahasiswa.
Dr. Zulkifli, lulusan FK-Unair Surabaya beberapa waktu lalu di Jakarta pernah mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya tidak perlu panik menghadapi penyakit menular HIV/AIDS ini. Karena umumnya para penderita sakit adalah karena perbuatan tidak elok dari dirinya sendiri dan anggota keluarganya sendiri (suami atau istri). Ia lebih menghimbau agar pemerintah menanganiwabah penyakit TBC yang tinggi tingkat prevelensinya dan umumnya banyak diderita warga di Surabaya. Hal itu lantaran lingkungan yang tidak mendukung warga hidup sehat di rumah-rumah yang berdesakan seperti di beberapa wilayah Surabaya.
Zukifli menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan penularan HIV/AIDS, antara lain perilaku masyarakat sendiri yang sering berganti-ganti pasangan dan pemakaian narkoba. Kedua faktor inilah yang menjadi penyebabutama berkembangnya virus HIV dan AIDS. Aids atau Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya.  Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (HIV), dimanasang virus memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan infeksi oportunistik dan mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Yang jelas AIDS itu bukan akibat intim dengan Sutan(Pangeran). Jadi, nama yang terakhir tidak perlu dikuatirkan….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H