Kompasianer bernama Aridha Prassetya menulis makna miskin di beranda FB-nya: "Arti miskin ialah mereka yg tidak memiliki harta benda, tidak memiliki kebahagiaan, tidak memiliki kedamaian, tidak memiliki kesehatan, tidak memiliki kekuatan/energi, tidak memiliki ilmu pengetahuan, tidak memiliki nilai-nilai illahiah/kebajikan luhur, tidak memiliki waktu dan tidak memiliki relasi..."
Selamat sore..Salam bahagia dan terus berkarya! Ia menutup pemaknaan kata "miskin" dengan salam bahagia (meski banyak yang sedang was-was menantikan kenaikan harga BBM) dan salam terus berkarya (sesuai dengan motto Jokowi "karya karya karya).
Menurut kami:
Yang disebut miskin itu adalah, saat seseorang ditemui sahabat/karibnya, setelah berbincang ngalor-ngidul sebagai sahabat, tibalah waktu makan siang. Namun, karena sang sahabat ini kikir maka ia putuskan berpisah, bukannya melanjutkan untuk makan siang. Nah, tipikal orang seperti inilah yang bisa disebut miskin (meski ia sebenarnya mempunyai kemampuan untuk mengajak sahabatnya makan siang). selidik punya selidik, ternyata orang tersebut adalah politisi. Tahu kan prinsip politisi? Tidak ada makan siang yang gratis! wk wk wk . Gitu aja serius amat membaca pembahasan "miskin".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H