Mohon tunggu...
Sutan Palimo
Sutan Palimo Mohon Tunggu... -

jadi diri sendiri //_*\r\ntwit, @SutanPalimoRajo //_*\r\nblog, Rajopalimo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kesabaran SPFC kalahkan Agresifitas Sriwijaya

14 Maret 2014   18:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Olah Raga,

Menyaksikan derby pulau andalas antara SPFC kontra SFC kemaren malam mendatangkan suatu kebanggaan bagi penggila bola di pulau Andalas. Terutama keberanian SFC melayani SPFC dalam sebuah permainan terbuka patut diacungi jempol.

Partai ini sesungguhnya adalah salah satu penampilan terbaik Semen Padang meskipun dalam pertandingan ini mereka mengalami kekalahan sekalipun. Permainan kedua tim sesungguhnya begitu menghibur. Apalagi tuan rumah entah karena faktorv apa, telah mencoba kembali ke filosofi dasar permainan menyerang ala SPFC sesungguhnya.

Namun nilai plus berupa kesabaran dan ketenangan SPFC dalam menyusun serangan dan angresifitas SFC dalam mengimbanginya, justru memperlihatkan BOROK SEJATI penyelenggaran Isl. Kwalitas Pengadil yang memimpin derby ini sungguh menyedihkan.

Gol balasan SFC yang dicetak Vendri M, sejatinya terjadi akibat wasit mengaburkan sisi Fair Play yang seharusnya ditegakkan dalam sebuah pertandingan. Sang pencetak gol sejatinya tidak salah, namun keputusan wasit yang membiarkan penjaga gawang SPFC tergeletak akibat dilanggar striker SFC sungguh patut dipertanyakan.

Fairkah gol yang dicetak saat penjaga gawang tergeletak ditabrak pemain lawan,,,,,? Sementara pelanggaran terhadap kiper terjadi diarea kotak penalti. Rasanya sudut pandang wasit yang mengesahkan gol ini, biasanya akan memicu protes dari tim yang dirugikan. Namun disinilah kebesaran pemain SPFC. Dengan penuh ketenangan para pemain SPFC menerima kontrofersi ini.

Budaya menerima akibat dari ketidakProfesionalan sang pengadil oleh SPFC semalam rasanya patut diacungi jempol. Walaupun kita tetap tidak membenarkan sepenuhnya tindakan pemain SFC yang menarik keuntungan dari rendahnya kwalitas dan kepemimpinan wasit.

Dalam beberapa kesempatan lainpun Eno Sembiring ini terlihat sungguh jauh dari kwalitas wasit yang pantas memimpin liga kasta teratas negri ini. Keputusannya memberikan kartu kuning kedua untuk Vendry M memang tidak bisa dielakkan, namun kartu pertama patut dipertanyakan. Akibatnya berkurangnya jumlah pemain SFC cukup mempengaruhi jalannya pertandingan. Walaupun acungan jempolpun patut diberikan terhadap jurus terakhir mereka yang mencoba menyamakan kedudukan. Toh bagi SFC setelah ketinggalan, kalah satu gol atau dua gol sama artinya, kenapa tidak mencoba sekalian untuk menyamakan kedudukan, meskipun beresiko semakin ketertinggalan.

Kesimpulan yang dapat dipetik, rasanya pembenahan dari sisi internal tim peserta Isl tanpa disertai peningkatan kwalitas pengadil hanya akan menjadi semacam kesia-sian. Karena pertandingan yang menarik akan menjadi antiklimaks jika dipimpin pengadil dengan kwalitas seadanya.

Wassalam

SPR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun