Sungai Cileungsi yang kembali menghitam pekat dan berbau ini dirasakan oleh Bp. Gustav, seorang warga di Perumahan Vila Nusa Indah Blok Y.13 No.13 Rt.04/24, yang sudah merasakannya sejak beberapa minggu yang lalu.
Hari hari terakhir ini, warga yang bermukim di pinggiran kali cileungsi kembali merasakan kondisi yang sama seperti tahun tahun sebelumnya."Hampir setiap malam, baunya semakin terasa dan menyebabkan gangguan pernafasan dan merasa tidak nyaman walaupun pintu dan jendela rumah sudah ditutup rapat", ungkap pak gustav, Selasa 22 September 2023 lalu. "kondisi air sungai yang hitam pekat dan berbau menyengat ini menjadikan wilayah dilingkungan kami menjadi tidak nyaman dan yang biasanya terlihat ada perahu orang yang menangkap ikan di kali cileungsi ini sebelumnya, sekarang sudah tidak kelihatan lagi" pungkasnya.
Ketua RW 24 desa bojongkulur, kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Beliau juga sebelumnya sudah membuat surat pengaduan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Gunung Putri, tetapi belum ada tanggapan serius. Untuk itu Pak Weka sebagai Ketua RW yang bertanggungjawab atas kenyaman warga di lingkuknannya, kembali besok (23/9/23), akan melakukan pengaduan ke DLH kembali bersama beberapa warga yang juga sudah marah atas kondisi sungai yang sudah tercemar dan berbau ini.
Kondisi ini diamini juga oleh Bapak Weka Saksono,Meraka berharap agar Pemda Kab. Bogor untuk cepat bertindak dan mengatasi atas pencemaran yang terjadi hampir setiap tahun ini dengan menindak tegas perusahaan nakal yang berada di pinggir kali cileungsi ini yang melakukan kejahatan lingkungan dengan membuang limbah dari perusahaan mereka dan menyebabkan kondisi seperti sekarang yang tercemar dan berbau menyengat.
Komunitas  Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), sebuah komunitas warga yang peduli dengan lingkungan dan banjir di bogor dan bekasi, terlihat menelusuri penyebab dari pencemaran di kali cileungsi. Â
Dua hari yang lalu, tepatnya hari kamis, 21/9/23 lalu, sebagaimana terlihat dalam video yang di sebarkan ke warga rt 04/024 oleh pengurusnya, Tim dariTerlihat dari video tersebut mereka menemukan bahwa kondisi air tercemar dan hitam pekat ini bukan dimulai dari hulu sungai, tetapi hanya bermula dari wilayah setelah jembatan cileungsi/wika yang ada telemetri pemantau banjir milik KP2C, kearah hilirnya saja, yaitu ke perumahan Vila Nusa Indah tersebut diatas.
Dari hasil temuan KP2C inilah yang menguatkan diri Pak Weka Saksono sebagai RW 024 di Perumahan Vila Nusa Indah, Desa Bojongkulur, kecamatan Gunung Putri untuk kembali mengajukan pengaduan tertulis kepada DLH. Disamping itu Beliau juga berharap agar Pemerintah Daerah dan Pusat dan juga wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat  (DPR) yang ada di Kabupaten, Provinsi dan Pusat untuk membantu menyelesaikan permasalan pencemaran Sungai Cileungsi ini. (HG Sutan Adil)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H